Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kepala PLTN Zaphorizhzhia Disandera Pasukan Rusia, Keadaannya Bikin Panik

Kepala PLTN Zaphorizhzhia Disandera Pasukan Rusia, Keadaannya Bikin Panik Kredit Foto: Reuters/Alexander Ermochenko
Warta Ekonomi, Moskow -

Pasukan Rusia menahan direktur jenderal pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia Ukraina dan membawanya pergi ke lokasi yang tidak diketahui, menyalakan kembali kekhawatiran atas keamanan fasilitas tersebut.

Ihor Murashov ditangkap dalam perjalanannya dari fasilitas nuklir, terbesar di Eropa, ke kota Enerhodar pada pukul 4 sore waktu setempat pada Jumat (30/9/2022), Petro Kotin, kepala perusahaan milik negara Energoatom, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (1/10/2022).

Baca Juga: Alasan Banyak Pria Rusia Sukarela Ikut Perang di Ukraina: Menghindari Para Istri

“Dia dibawa keluar dari mobil dan dengan mata tertutup dia didorong ke arah yang tidak diketahui. Penahanannya oleh [Rusia] membahayakan keselamatan Ukraina dan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa,” kata Kotin, menambahkan tidak ada kabar langsung tentang nasib Murashov.

Namun Rusia tidak mengomentari penangkapan itu.

Kotin mengatakan dia mengimbau kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, untuk mengambil "semua tindakan segera yang mungkin untuk segera membebaskan" Murashov.

IAEA mengatakan telah diberitahu oleh pihak berwenang Rusia bahwa Murashov "ditahan sementara untuk menjawab pertanyaan".

Badan PBB itu menambahkan bahwa “sejalan dengan mandat keselamatan nuklirnya”, “telah secara aktif mencari klarifikasi dan berharap untuk penyelesaian yang cepat dan memuaskan dari masalah ini”.

Tanggung jawab eksklusif

Pabrik Zaporizhzhia telah menjadi titik fokus invasi tujuh bulan Rusia ke Ukraina, karena Moskow dan Kyiv saling menuduh menembaki fasilitas tersebut, yang berisiko menimbulkan bencana nuklir.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menyerukan agar daerah di sekitar pabrik, yang masih dikelola oleh orang-orang Ukraina, untuk didemiliterisasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: