Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Deklarasi, Pengamat Sebut Anies Baswedan Dapat Privilege Tapi Belum Cukup Kuat untuk Menang

Usai Deklarasi, Pengamat Sebut Anies Baswedan Dapat Privilege Tapi Belum Cukup Kuat untuk Menang Kredit Foto: NasDem
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Unismuh Makassar, Andi Luhur Prianto mengatakan deklarasikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) sebenarnya syarat akan privilage.

"Sebenarnya Anies Baswedan mendapat privilege, berupa sorotan media nasional dari panggung kepemimpinannya di DKI. Performa kepemimpinan itulah menjadi basis meningkatkan popularitas dan akseptabilitas politiknya," lanjutnya.

Baca Juga: NasDem Deklarasi Anies Baswedan sebagai Capres 2024, Surya Paloh: Jokowi Bilang Bagus

Untuk peluang di Pilpres 2024, menurut Andi Luhur menuturkan, mesti mencukupkan syarat dukungan koalisi partai serta membangun formasi pasangan Calon Wakil yg tepat.

"Deklarasi dukungan Partai Nasdem tidak boleh membuat AB terlena, ia mesti harus bergerak memastikan dukungan partai lain," tandasnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Resmi Jadi Capres NasDem 'yang Terbaik dari yang Terbaik', Ferdinand Bilang Presiden RI Harus Orang Indonesia Asli

Termasuk menurut Andi Luhur, dalam penentuan calon Wakil Presiden, Anies Baswedan mesti mempertimbangkan aspek basis ideologis dan geopolitik dukungannya.

Ia juga mengatakan kemenangan Anies akan sangat ditentukan format koalisi partai pendukung. Dengan begitu, peluang menang dan menjadi kosong satu Indonesia semakin terbuka lebar.

Selain itu menurut Andi Luhur, formasi lawan atau kompetitornya perlu diperhatikan. Sejauh ini, potret survei elektabilitas Anies Baswedan selalu berada di posisi 3 besar.

Baca Juga: NasDem Resmikan Dukungan ke Anies Baswedan, Arsul Sani Sebut PPP Juga Masih Berpeluang Beri Dukungan

"Modal politik sepertinya masih perlu didukung aransemen koalisi partai pendukung serta pasangan wakil yg saling menguatkan," ujar Andi Luhur seperti dilansir dari fajar.co.id (3/10/2022).

Tambahnya, secara ideologis dan geopolitik, posisi Anies cukup berterima di segmen pemilih rasional dan berideologi nasionalis-religius, tetapi masih kesulitan pada basis pemilih tradisional dan berideologi nasionalis-sekuler.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: