Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Pengeboran Migas, Ini Capaian Indonesia pada 2022

Tingkatkan Pengeboran Migas, Ini Capaian Indonesia pada 2022 Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Bandung -

Tenaga Ahli Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Ngatijan mengatakan tantangan terberat terkait dengan upaya meningkatkan lifting minyak dan gas, serta upaya mencapai target investasi hulu migas tahun 2022. 

"Kendala yang dihadapi di 2022 antara lain kejadian unplanned shutdown, adanya kebocoran pipa karena fasilitas hulu migas yang sudah menua serta sulitnya mendapatkan rig untuk mendukung program pengeboran yang tahun 2022 sangat masif dan agresif bahkan melampaui sebelum pandemi Covid-19," ujar Ngatijan dalam FGD, Senin (3/9/2022). 

Ngatijan menyebut bahwa SKK Migas terus berupaya meningkatkan agresivitas dan jumlah kegiatan utama hulu migas. Hingga September 2022, kegiatan pengeboran sumur pengembangan, workover dan well service yang sudah di atas target. 

Baca Juga: Pemerintah Dorong Perbaikan Iklim Investasi Hulu Migas

Hingga September 2022, pengeboran sumur mencapai 543 sumur atau 61 persen dari target yang mencapai 890 sumur pengembangan atau sudah mencapai 113 persen dibandingkan capaian tahun 2021 yang sebesar 480 sumur pengeboran pengembangan. Kegiatan workover sudah mencapai 85 persen dari target dan well service sudah mencapai 76 persen dari target. 

“Dampak dari masifnya pengeboran sumur pengembangan, kegiatan workover dan well service akan meningkatkan produksi migas hingga akhir tahun 2022. Kabar baiknya tentu adalah akan mendukung produksi migas pada level yang lebih optimal di awal tahun 2023," ujarnya. 

Lanjutnya, pondasi keberlanjutan industri hulu migas nasional yang didukung program pengeboran sumur eksplorasi yang lebih masif dan agresif membuahkan hasil yang baik. 

"Hingga September 2022, dari 18 sumur eksplorasi yang sudah ditajak, dengan success ratio mencapai 82 persen dengan total sumberdaya predrill (P50) mencapai sekitar 508 MMBOE," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: