Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inovasi Pertanian Lindungi Negara dari Krisis Pangan

Inovasi Pertanian Lindungi Negara dari Krisis Pangan Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Tangerang -

Di tengah krisis ekonomi yang mulai melanda dunia, ketahanan pangan menjadi salah satu pilar penting bagi suatu bangsa. Pemanfaatan teknologi di bidang pertanian memegang andil besar dalam mewujudkan ketahanan pangan.

"Ternyata ketika kita menghadapi pandemi dan menjelang krisis pangan, bantalannya adalah pertanian," ujar Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin usai meninjau Guler Farm Nature, di Desa Kandawati, Tangerang, Banten, Rabu (05/10/2022).

Baca Juga: Mampu Tekan Inflasi, Mendag Apresiasi Program Pangan Murah Bersubsidi Pemprov DKI

Menurutnya, negara Indonesia kaya akan komoditas. Yang diperlukan hanyalah cara untuk terus berinovasi agar hasil produksi pertanian dapat lebih melimpah.

"Di Papua Barat terdapat lebih dari 125 macam pisang. Itu di Papua Barat saja. Artinya, kita itu kaya sekali, tetapi kurang dikembangkan. Oleh karena itu, saya berharap terus dikembangkan. Jangan ada lahan yang tidur dan jangan ada tenaga yang nganggur," tegas Wapres. 

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berjanji akan terus mengembangkan inovasi pertanian di seluruh daerah di Indonesia. "Wapres selalu perintahkan agar jangan cuma di tempat itu, di sekitarnya juga [dibangun]. Kami siap," ucapnya semangat. 

Di sisi lain, Mentan melaporkan, ketahanan pangan di Indonesia saat ini cukup baik dan telah diakui dunia. "Rice research international memberikan penghargaan kepada Presiden atas resilensi dan sistem food security (keamanan pangan) di Indonesia," ungkapnya.

Sebelumnya, didampingi Mentan, Wapres tampak antusias mengelilingi Agroeduwisata Guler Farm Nature dan menyimak penjelasan dari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Ali Jamil.

Wapres pun mengapresiasi ide untuk mengubah lahan persawahan seluas 3 hektare ini menjadi tempat wisata merakyat yang menawarkan pesona pemandangan persawahan, dilengkapi dengan percontohan sistem adigital farming, dan rumah kaca sebagai edukasi kepada masyarakat; titik swafoto yang instagrammable; restoran, dan coffeeshop. Selain itu, kawasan ini juga dilengkapi dengan musala, toilet, dan area parkir luas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: