Transaksi Elektronik Diperkirakan Capai Rp526 Triliun, Pemerintah Percepat Transformasi Digital
Kementerian Perdagangan terus mengoptimalkan potensi sektor ekonomi digital Indonesia yang tumbuh dengan pesat. Kontribusi sektor tersebut terhadap perekonomian nasional diperkirakan akan meningkat menjadi 18%.
“Dalam mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia, saat ini KementerianPerdagangan fokus pada pengaturan, pembinaan, dan pemantauan niaga elektronik, peningkatan ekspor melalui platform digital, perdagangan fisik aset kripto, digitalisasi pasar tradisional dan usaha mikro, kecil, dan menengah(UMKM), sistem pemantauan dan pelaporan harga dan stok barang, serta negosiasi perdagangan digital,”terang Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Jakarta, kemarin.
Jerry menjelaskan sebagai implementasi transformasi digital di bidang perdagangan, Kementerian Perdagangan menargetkan digitalisasi 1.000 pasar rakyat dan 1 juta UMKM di seluruh Indonesia.
Saat ini, sudah terdapat 2.047 pasar rakyatmenggunakan situs web pasar melaluiSistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP), 10 pasar rakyat on-boarding pemasaran secara digital, dan 51 pasar rakyat telah melakukan transaksi nontunai melalui QRIS.
Untuk UMKM dan pedagang tradisional, 326 tradisional pasar di 42kecamatandengan 106.702 pedagang lokal telah menerapkan e-retribusi dan 9,7jutapedagang UMKM telah melakukan transaksi nontunai melalui QRIS.
Jumlah ini akan terus meningkat seiring berkembangnya program. Menurutnya, berdasarkan Gross Merchandise Value (GMV),nilaitransaksi niaga-el di Indonesiapada2022 diproyeksikanmencapaiRp526triliun atautumbuh31,1% daritahun sebelumnya.
"Pertumbuhan ini didukung oleh meningkatnya penetrasi internet dan meningkatnya konsumen digital di Indonesia,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: