Pengamat Sebut Koalisi Indonesia Bersatu Perlu Segera Ajukan Capres dari Hasil Konvensi
“Peluang koalisi KIB ini ditengah perkembangan kandidasi capres sangat dinamis, masih sangat longgar. Pasti ada dinamika dalam masing-masing partai apakah akan bertahan di KIB atau mulai memikirkan koalisi yang sudah ada,” ungkap Nyarwi.
PPP
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) A Khoirul Umam menyatakan sikap PPP yang mulai tidak solid sejak Suharso Monoarfa dicopot dari kursi ketua umum partai.
“Itu mengindikasikan kegalauan akut di internal PPP. Kegalauan itu tidak lepas dari dinamika politik internal partainya, yang melibatkan tarik ulur kepentingan, baik kepentingan yang berasal dari internal maupun eksternal partai,” katanya.
Untuk itu, Umam menyarankan PPP segera merapatkan barisan untuk memitigasi kegalauan tersebut.
Seluruh elemen PPP seharusnya duduk bersama guna mengonsolidasikan kekuatan dan menyatukan cara pandang, agar tidak salah melangkah dalam menentukan koalisi ke depan. Pasalnya, ketika dibiarkan berlarut, maka PPP berpotensi semakin terbelah dan kehilangan suara di basis elektoral.
"PPP harus ingat, kesalahan menentukan pilihan koalisi membuatnya mengalami split ticket voting yang berdampak signifikan terhadap terdegradasinya suara PPP di sejumlah basis wilayah utamanya, di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ujar Umam.(fri/jpnn)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto