Melihat Suksesi Kepemimpinan Anak Muda di Pilpres 2024
Oleh: Zizil Awwalin, Pegiat Isu-Isu Millenial dan Feminisme
Terpilihnya Gibran sebagai Wakil Presiden tahun 2024-2029 menandai sebuah era baru dalam politik Indonesia. Langkahnya untuk berduet dengan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 menuai banyak kritik dan tentangan dari berbagai pihak, meski pada akhirnya ia tetap terpilih sebagai wakil presiden Indonesia. Namun, ini bukanlah halangan bagi Gibran untuk memajukan kepemimpinan muda Indonesia. Sebagai ujian pertamanya, Gibran harus menghadapi tantangan ini dengan kepala dingin dan tekad yang kuat untuk membuktikan bahwa anak muda juga mampu memimpin negara ini dengan baik.
Menyikapi kritik yang menghujat dan meremehkan, Gibran menunjukkan ketenangan dan keteguhan hati yang luar biasa. Meskipun banyak yang mencoba menentang langkahnya, Gibran terus maju dengan perlahan namun pasti, didukung oleh dukungan yang semakin meluas dari masyarakat. Dia memilih untuk tidak mendengar teriakan para pembenci, tetapi mengutamakan kemajuan Indonesia sebagai prioritas utama.
Baca Juga: Sehat atau Sakit, Masa Depan Indonesia Tergantung Kabinet Prabowo-Gibran
Langkah Gibran menuju dunia politik merupakan bukti bahwa dia telah menghempaskan ego pribadinya untuk melayani masyarakat. Sebagai seorang pengusaha yang sukses, dia memutuskan untuk menekuni dunia politik dengan tujuan melayani dan berbakti kepada Indonesia. Sikap ini terlihat jelas ketika Gibran lebih memprioritaskan generasi Z daripada dirinya sendiri, meskipun dia dijuluki sebagai ‘anak ingusan’ oleh politikus senior PDIP, bak Panda Nababan. Gibran menyadari bahwa penggunaan diksi yang keras terhadap anak muda dapat membuat generasi Z menjadi antipati terhadap partai politik.
Gibran juga secara sadar belajar dan mempelajari cara untuk mengoptimalkan bonus demografi dari generasi Z. Dia menyadari bahwa generasi Z memiliki kebutuhan dan tuntutan yang berbeda, dan tidak dapat lagi diperlakukan dengan cara yang sama seperti generasi sebelumnya. Inilah sebabnya mengapa memberikan ruang bagi pemimpin muda untuk menggiring generasinya menuju perubahan positif sangatlah penting untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang.
Tindakan Gibran untuk memprioritaskan kepentingan generasi selanjutnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang pemimpin yang memiliki visi jauh ke depan. Dia tidak terjebak dalam norma-norma yang kaku dan ketinggalan zaman, tetapi memilih untuk berpikir progresif dan berinovasi. Inilah tanda dari seorang pemimpin yang mampu melihat jauh ke masa depan dan bertindak dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.
Keberanian Gibran untuk menantang status quo dan menghadapi kritik dengan kepala dingin menunjukkan bahwa dia adalah pemimpin yang tangguh dan teguh. Meskipun dihadapkan pada berbagai rintangan dan tentangan, dia tidak goyah dalam tekadnya untuk membawa perubahan positif bagi negara dan generasi mendatang. Ini adalah ciri-ciri dari seorang pemimpin yang berani dan berintegritas, siap untuk menghadapi segala tantangan yang datang dalam perjalanan kepemimpinannya.
Sebagai Wakil Presiden yang dipilih oleh rakyat, Gibran memiliki tanggung jawab besar untuk mewakili suara dan aspirasi generasi muda Indonesia. Dia harus menghadapi berbagai masalah kompleks dan menantang, tetapi dengan sikap yang teguh dan komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan, dia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin yang menginspirasi dan membawa perubahan yang positif bagi bangsa dan negara. Inilah saatnya bagi anak muda Indonesia untuk bangkit dan mengambil peran aktif dalam membangun masa depan yang lebih baik untuk Indonesia. Gibran adalah salah satu contoh dari pemimpin muda yang siap menerima tantangan ini dan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Lebih lanjut, Ppemilihan Presiden tahun 2024 di Indonesia memang menandai perubahan besar dalam arus kepemimpinan negara. Pilpres ini diharapkan membawa angin segar dengan menghadirkan sirkulasi pemimpin baru antargenerasi. Perpaduan antara Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 adalah representasi dari kepemimpinan yang memberi garansi terciptanya sirkulasi kepemimpinan yang setara antara generasi yang lebih tua dan generasi muda. Gibran, dengan segala potensi dan bakat kepemimpinannya, menjadi simbol bahwa generasi muda memiliki hak dan kapasitas untuk memimpin bangsa ini. Adalah suatu keniscayaan bahwa kesempatan itu harus diberikan, dan biarkanlah anak-anak muda, seperti Gibran, mengukir sejarah untuk mengabdikan hidup mereka bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini.
Eksistensi kepemimpinan generasi muda semakin diperhitungkan di berbagai negara di seluruh dunia. Sebagai contoh, terpilihnya Emmanuel Macron sebagai Presiden Prancis pada usia 39 tahun merupakan bukti nyata bahwa pemimpin muda mampu memimpin suatu bangsa dengan sukses. Begitu juga dengan Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru, yang memimpin negaranya pada usia 37 tahun dan dikenal dengan kepemimpinannya yang cemerlang dalam menangani berbagai peristiwa. Contoh tersebut menunjukkan bahwa generasi muda memiliki kesempatan dan kesetaraan untuk bermimpi menjadi pemimpin suatu bangsa. Mereka adalah bagian integral dari peradaban bangsa dan harus diberikan kesempatan yang sama untuk memimpin.
Kehadiran Gibran dalam peta politik nasional Indonesia merupakan sinyal penting bahwa anak muda memiliki pemikiran progresif dan inovatif yang sesuai dengan rekam jejaknya sebagai pemimpin di daerahnya. Kepemimpinan generasi muda, seperti yang ditunjukkan oleh Gibran, menjadi simbol harapan bagi keberlanjutan pencapaian kemajuan bangsa. Keputusan Prabowo untuk memilih Gibran sebagai pasangannya dalam Pilpres 2024 tidak hanya didasarkan pada faktor jam terbang kepemimpinan, tetapi juga atas pertimbangan bahwa Gibran dapat mewakili aspirasi dan kepentingan generasi muda. Pendekatan persuasif Gibran kepada masyarakat dianggap sebagai simbol pemimpin yang bersahaja dan mampu meyakinkan masyarakat secara langsung.
Baca Juga: KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Jadi Capres-Cawapres Terpilih, Ma’ruf Amin: Saya Apresiasi
Oleh karena itu, sirkulasi kepemimpinan harus memberikan kesempatan dan kesetaraan bagi setiap orang tanpa memandang usia. Kehadiran Gibran dalam Pilpres 2024 adalah bukti konkret bahwa anak muda memiliki andil besar dalam menyongsong masa depan yang lebih baik. Kepemimpinan yang progresif, inovatif, dan mampu merangkul kepentingan seluruh lapisan masyarakat harus menjadi tujuan bersama. Dalam konteks ini, partisipasi aktif generasi muda dalam proses politik dan kepemimpinan merupakan suatu keharusan untuk menjaga kesinambungan dan kelangsungan pembangunan bangsa. Dengan demikian, Pilpres 2024 dengan kehadiran Gibran sebagai Wakil Presiden adalah tonggak penting dalam menunjukkan bahwa generasi muda memiliki kapasitas dan kemampuan untuk memimpin bangsa ini ke arah yang lebih baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement