Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Ukraina Dituduh Kremlin Coba Mulai Perang Dunia III

Presiden Ukraina Dituduh Kremlin Coba Mulai Perang Dunia III Kredit Foto: Reuters/Ukrainian Presidential Press Service
Warta Ekonomi, Moskow -

Kremlin menuduh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mencoba memicu Perang Dunia III, setelah dia menuntut agar NATO melakukan serangan pencegahan terhadap Rusia untuk mencegah penggunaan senjata nuklir.

Berbicara kepada Australian Lowy Institute pada Kamis, Zelensky menyatakan bahwa NATO harus memastikan Moskow tidak menggunakan nuklir untuk melawan pasukan Kiev.

Baca Juga: Peringatan Perang Dunia III Sudah Diucapkan Trump, Dunia Mohon Bijak

Untuk melakukan itu, dia meminta blok militer pimpinan AS dan komunitas internasional untuk melakukan serangan pencegahan terhadap Rusia sehingga "tahu apa yang diharapkan" jika memutuskan untuk menggunakannya.

“Apa yang harus NATO lakukan? Hilangkan kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir,” kata Zelensky selama konferensi daring.

“Saya sekali lagi mengimbau masyarakat internasional, seperti sebelum 24 Februari: serangan pendahuluan sehingga mereka [Rusia] tahu apa yang akan terjadi pada mereka jika mereka menggunakannya, dan bukan sebaliknya,” terangnya.

Moskow telah mengecam saran Zelensky, dengan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa komentar pemimpin Ukraina itu tidak lain adalah upaya untuk memicu perang dunia, yang akan mengarah pada “konsekuensi bencana yang tak terduga.”

Kementerian Luar Negeri Rusia juga menuduh Zelensky mencoba memprovokasi perang nuklir, dengan juru bicara Maria Zakharova menyatakan bahwa “setiap orang di planet ini” harus mengakui bahwa pemimpin boneka Ukraina yang “tidak seimbang”, yang telah dipompa penuh dengan senjata, telah berbalik menjadi "monster, yang tangannya bisa menghancurkan planet ini."

Kremlin telah meminta masyarakat internasional untuk memberikan perhatian khusus pada pernyataan Zelensky, terutama AS dan Inggris, yang menurut Peskov "secara de facto mengendalikan tindakan Kiev" dan karenanya bertanggung jawab atas kata-kata presiden Ukraina.

Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak mempertimbangkan serangan nuklir di Ukraina tetapi telah memperingatkan bahwa mereka akan menggunakan segala cara yang diperlukan untuk melindungi perbatasan, rakyat, dan kedaulatannya.

Sementara itu, baik Washington dan London juga mengakui bahwa kecil kemungkinan Moskow akan mengerahkan nuklir taktis dalam konflik Ukraina dan tidak melihat indikasi Moskow mempersiapkan serangan semacam itu. Namun demikian, para pemimpin Barat telah memperingatkan Rusia agar tidak melewati batas itu, bersumpah akan “mengakibatkan bencana.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: