Curhat Gak Punya Senjata Nuklir, Presiden Polandia Langsung Calling Amerika
Warsawa telah berdiskusi dengan Washington tentang senjata nuklir Amerika Serikat yang berbasis di wilayah Polandia di tengah apa yang dilihatnya sebagai ancaman yang berkembang dari Rusia, kata Presiden Andrzej Duda.
“Masalahnya, pertama-tama, kami tidak memiliki senjata nuklir,” kata Duda dalam wawancara dengan Gazeta Polska, Rabu.
Baca Juga: Presiden Ukraina Dituduh Kremlin Coba Mulai Perang Dunia III
"Tidak ada indikasi bahwa dalam waktu dekat kami sebagai Polandia akan memilikinya," tambahnya.
Solusinya bisa jadi partisipasi Warsawa dalam program “berbagi nuklir” Washington, saran presiden.
“Kami telah berbicara dengan para pemimpin Amerika tentang apakah AS sedang mempertimbangkan kemungkinan seperti itu. Masalah tetap terbuka,” katanya.
Namun, seorang pejabat AS mengatakan Gedung Putih “tidak mengetahui masalah ini diangkat,” menurut The Guardian.
Saat ini, senjata nuklir AS dikerahkan di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki sebagai bagian dari program berbagi nuklir. Lima anggota NATO hanya menjadi tuan rumah nuklir, yang tetap menjadi milik Washington.
Duda juga ditanya tentang dugaan ancaman nuklir dari Rusia.
“Jika [Rusia] memulai perang nuklir, tidak akan ada masa depan bagi mereka. Bahkan jika mereka selamat, mereka akan dikutuk di seluruh dunia. Mereka menyadari bahwa itu akan melewati batas, di luar itu tidak ada yang tersisa,” kata presiden.
Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa Moskow siap untuk "menggunakan segala cara" untuk mempertahankan diri jika integritas teritorialnya terancam.
Namun, kata-kata Putin ditafsirkan oleh beberapa orang di Barat sebagai “ancaman terselubung” untuk menggunakan senjata atom dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
Pada hari Rabu, duta besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, menunjukkan bahwa Moskow dan Washington berkewajiban untuk mencegah dunia dari "tergelincir ke dalam bencana" yang melibatkan senjata nuklir.
Dia mengatakan bahwa sikap Rusia bahwa konflik nuklir tidak dapat dilepaskan dan tidak dapat dimenangkan tetap tidak berubah.
Pejabat tinggi lainnya di Moskow juga bersikeras bahwa negara itu tidak mengancam siapa pun dengan nuklir dan menunjuk pada doktrin militer Rusia, yang menyatakan bahwa senjata nuklir hanya dapat digunakan jika senjata tersebut atau senjata pemusnah massal lainnya digunakan untuk melawan Rusia, atau dihadapkan dengan ancaman eksistensial dari senjata konvensional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: