Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Mengidentifikasi Hoaks, Informasi Palsu yang Sengaja Disebarkan

Cara Mengidentifikasi Hoaks, Informasi Palsu yang Sengaja Disebarkan Kredit Foto: Vecteezy/icetrayimages794410
Warta Ekonomi, Jakarta -

Derasnya arus informasi di era media digital membawa dampak negatif penyebaran hoaks. Hoaks sebagai berita palsu adalah informasi yang tidak benar, tetapi seolah-olah dibuat benar oleh oknum yang sengaja menyebarkannya.

"Agar tidak termakan hoaks, saat menerima informasi kita harus klarifikasi dulu apakah berita tersebut benar," ujar Relawan RTIK Indonesia M Muhyi Setiawan saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Selasa (4/10/2022).

Baca Juga: Kaum Lansia Mudah Tertipu Hoaks

Lebih lanjut ia pun mengungkap apa saja elemen berita hoaks, seperti penggunaan kalimat yang persuasif untuk minta disebarkan dan diviralkan. Kemudian ciri lainnya artikel biasanya dipenuhi dengan huruf kapital dan penggunaan tanda seru. Berita hoaks juga merujuk dengan istilah kemarin, dua hari yang lalu, seminggu, dan tidak ada tanggal yang jelas. 

"Isi hoaks juga merupakan opini dari seseorang bukan fakta," tambah Muhyi. 

Masyarakat sendiri harus ikut peduli akan penyebaran hoaks, dengan membekali diri mengetahui cara membedakannya. Sebab hoaks sangat berbahaya, meresahkan dan membuat panik, menimbulkan perpecahan, mengancam kesehatan fisik hingga mental, dan bisa mengakibatkan kerugian materi, serta mengancam keamanan nasional. 

Masyarakat harus berhati-hati terhadap hoaks karena penyebarnya bisa terkena pidana UU ITE dan sebagai jejak digital bahwa pengguna sempat mengunggah berita yang tidak benar. Sebab itu apabila belum yakin akan suatu informasi sebaiknya jangan langsung disebarkan ulang. 

Baca Juga: Perilaku Masyarakat Digital Memengaruhi Penyebaran Hoaks

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, Andry Hamida, Relawan RTIK Indonesia M Muhyi Setiawan, Seknas Jaringan GusduRian, Muhammad Pandu. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: