Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perilaku Masyarakat Digital Memengaruhi Penyebaran Hoaks

Perilaku Masyarakat Digital Memengaruhi Penyebaran Hoaks Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), menemukan 9.546 hoaks tersebar di berbagai platform media sosial, data tersebut terangkum Agustus 2018 hingga awal 2022. Media penyebar hoaks saat ini beragam, seperti aplikasi perpesanan What'sApp, Line dan Telegram sebanyak 62,80 persen, melalui situs web 34,90 persen, dan media sosial 92,40 persen. 

Dosen dan Praktisi, M Adhi Prasnowo mengungkapkan, berita hoaks memiliki 7 jenis, seperti satire atau parodi, konten menyesatkan, konten tiruan, konten palsu, koneksi salah, konten yang salah, dan konten yang dimanipulasi. 

"Sering kita kepeleset dengan yang namanya hoaks, kita tidak bisa serta merta mempercayai berita informasi yang disebar itu hoaks karena ditambahi sedikit dikurangi sedikit," ujat Adhi saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga: Kemenkominfo Umumkan Jadwal Penghentian Siaran TV Analog Wilayah Jabodetabek

Dia melanjutkan, pola perilaku masyarakat di dunia digital akan memengaruhi penyebaran hoaks. Sebab yang diunggah dan disebarkan pengguna media digital akan memberikan pola algoritma di media sosial. Jika apa yang disebarkan di platform media sosial konten-konten negatif, maka penggunanya akan terus dijejali dengan konten serupa.

Di samping itu, kata Adhi hoaks tidak bisa hilang sepenuhnya karena hoaks juga merupakan bisnis di mana untuk menyebarkannya ada pendapatan hingga ribuan dolar. Bahkan hoaks modusnya semakin intelek, mulai dari judul beritanya seakan-akan berita yang dipercaya, menakut-nakuti dan membuat situasi tidak kondusif, bahkan ada konten yang lebih ekstrem lagi seperti konten palsu.

Untuk itu masyarakat harus dididik dan mengenali hoaks lewat ciri-cirinya yang dapat dikenali dari memberi kecemasan, kebencian dan permusuhan. Menempatkan sumber yang tidak jelas, isi pesan sepihak, menyerang dan tidak netral. Kemudian biasanya memanfaatkan fanatisme dan minta dibagikan ulang atau diviralkan. 

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Founder, Komisaris Lenere Business Suites, Eko Prasetyo, Dosen dan Praktisi, M Adhi Prasnowo, dan Dosen Universitas Tulungagung, Mokhamad Eldon. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: