Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng Iran, Kesepakatan Minyak dan Gas Rusia yang Tembus Rp609 Triliun akan Luar Biasa

Gandeng Iran, Kesepakatan Minyak dan Gas Rusia yang Tembus Rp609 Triliun akan Luar Biasa Kredit Foto: Reuters/Anton Vaganov
Warta Ekonomi, Moskow -

Wakil Perdana Menteri Rusia Aleksandr Novak mengumumkan pada Kamis (6/10/2022) bahwa Moskow dan Teheran dapat menyetujui pertukaran pasokan, lima juta ton minyak dan sepuluh miliar meter kubik gas, yang akan selesai pada akhir tahun.

Dia menambahkan bahwa kedua negara saat ini sedang mengerjakan rute dan pengaturan teknis untuk pertukaran pasokan, lapor RT.

Baca Juga: Tetangga Indonesia Kirim Sinyal Beli Minyak dari Rusia, Barat Siap-siap Tertunduk Lesu

“Pada tahap pertama akan menjadi sekitar lima juta ton (minyak) per tahun dan sepuluh miliar meter kubik gas,” Novak menetapkan, menunjukkan bahwa negara-negara tersebut sekarang fokus pada “masalah transportasi, logistik, dan harga.”

Dia mengatakan bahwa para ekonom harus terlebih dahulu mengerjakan kontrak komersial secara rinci, menambahkan bahwa pekerjaan sedang berlangsung.

Pada bulan Mei, Novak telah mengumumkan bahwa Moskow dan Teheran sedang dalam pembicaraan mengenai pasokan sumber daya energi ke utara Iran dan telah membahas kemungkinan rute, termasuk transportasi melalui laut, kereta api dan pipa.

Pada bulan Juli, perusahaan energi milik negara Rusia, Gazprom dan Perusahaan Minyak Nasional Iran (NIOC) menandatangani kesepakatan untuk bekerja sama dalam pengembangan dua deposit gas dan enam ladang minyak di Iran.

Dokumen tersebut juga mencakup operasi pertukaran dengan gas alam dan produk minyak, pelaksanaan proyek LNG, dan pembangunan jaringan pipa gas ekspor.

Pada akhir September, Fars News Agency mengatakan bahwa potensi biaya dari kesepakatan itu bisa bernilai 40 miliar dolar AS (Rp609 triliun).

Wakil Menteri Perminyakan Iran Ahmad Asadzade mengatakan kepada RIA Novosti pada Kamis (6/10/2022) bahwa negaranya diharapkan untuk menandatangani beberapa perjanjian dengan Rusia di sektor minyak dan gas dalam waktu setengah tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: