Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PSSI Gak Mau Tanggung Jawab atas Tragedi Kanjuruhan, Panpel Arema Bereaksi Begini...

PSSI Gak Mau Tanggung Jawab atas Tragedi Kanjuruhan, Panpel Arema Bereaksi Begini... Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Persatuan Sepakbola Seluruh (PSSI) telah mengikuti rapat koordinasi dengan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Selasa (11/10/2022).

Dalam rapat tersebut, PSSI mengaku sama sekali tidak bertanggung jawab atas terjadinya kericuhan hingga memakan korban jiwa dalam tragedi tersebut.

"Dia menjelaskan, bahwa PSSI tidak dalam posisi bertanggung jawab dalam kasus Kanjuruhan," kata Anggota TGIPF Akmal Marhali dikutip dari Suara.com, Selasa (11/10/2022).

Mendengar penolakan tersebut, TGIPF mendesak untuk meminta PSSI ikut bertanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan dengan saran yang disampaikan TGIPF. Akhirnya, PSSI pun mau bertanggung jawab terkait tragedi Kanjuruhan.

"Tapi masukan kita kemudian diterima sebagai sebuah masukan yang sangat baik, normatif sih. Semuanya harus ada tanggung jawab. Seperti apa kan tinggal tunggu kesimpulannya," ungkap Akmal.

Di sisi lain, Ketua Panitia Penyelenggara Arema FC Abdul Haris yang sempat mendengar kabar tersebut pun akhirnya meminta dan menuntut Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan ikut bertanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan.

"Panpel kan banyak yang terlibat, itu harus juga bertanggung jawab, terutama Ketua PSSI. Jangan hanya saat klub ini menang dia beri piala, dia dapat nama. Jika posisi klub ada masalah, dia bertanggung jawab secara hukum," kata kuasa hukum Abdul Haris, Sumardhan, dikutip dari Antara, Selasa (11/10/2022).

Kemudian Sumardhan juga mengingatkan jika sebelumnya Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC sudah meminta dan mengeluarkan rekomendasi ke Kapolda terkait keamanan dalam pertandingan.

“Ingat, Pak Haris ini untuk masalah keamanan sudah minta ke negara, bahkan yang mengeluarkan rekomendasi itu Kapolda dan Kapolres. Ingat juga bahwa pertandingan sudah selesai dan terjadi penembakan gas air mata bukan saat pertandingan dilakukan," katanya.

Walaupun sebelumnya sempat terdengar kabar jika Ketum PSSI Mochamad Iriawan berniat mundur dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan. 

Meskipun demikian, Ahmad Riyadh selaku juru bicara PSSI menegaskan jika pihaknya tidak akan lari dari tanggung jawab dalam menangani tragedi Kanjuruhan. 

Ahmad Riyadh juga mengakui jika PSSI tidak sempurna dan siap menerima masukan serta saran dari berbagai pihak termasuk saran dari TGIPF

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: