Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa yang Dilakukan ke Orang-orang Rusia yang Kabur dari Mobilisasi Militer? Ini Jawaban Kremlin

Apa yang Dilakukan ke Orang-orang Rusia yang Kabur dari Mobilisasi Militer? Ini Jawaban Kremlin Kredit Foto: Reuters/Alexander Ermochenko
Warta Ekonomi, Moskow -

Pihak berwenang Rusia saat ini tidak mempertimbangkan untuk memberlakukan pembatasan perjalanan pada pria usia militer atau menyusun daftar mereka yang telah meninggalkan negara itu di tengah mobilisasi parsial yang sedang berlangsung, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Selasa (11/10/2022).

Kremlin tidak memiliki posisi dalam inisiatif ini, dan saya tidak mengetahui bahwa inisiatif ini sedang dipertimbangkan oleh siapa pun,” kata Peskov kepada wartawan ketika diminta untuk mengomentari ide yang dilontarkan oleh kepala Dewan Negara Krimea, Vladimir Konstantinov.

Baca Juga: Rajin Bilang Gak Terlibat, Omongan Sekjen NATO Ternyata Disorot Mantan Presiden Rusia: Orang Norwegia yang Jujur Akhirnya Mengakui

Konstantinov telah mengusulkan untuk melarang pria Rusia yang memenuhi syarat untuk dinas militer bepergian ke luar negeri. Dia juga menyarankan bahwa mereka yang telah meninggalkan negara itu setelah mobilisasi parsial diumumkan harus ditempatkan pada “pendaftaran” khusus.

Pemerintah Rusia meluncurkan sebagian mobilisasi cadangan militer bulan lalu, dengan Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa pihaknya berencana untuk mengerahkan sekitar 300.000 orang untuk membantu operasi militer yang sedang berlangsung di negara tetangga Ukraina.

Pemanggilan tersebut memprioritaskan orang-orang yang sebelumnya pernah bertugas di militer dan memiliki pengalaman tempur yang nyata.

Rusia juga telah memperketat hukum pidananya, memperkenalkan hukuman yang lebih ketat untuk kejahatan masa perang seperti penjarahan, desersi atau penghindaran wajib militer.

Dalam beberapa kasus, menghindari wajib militer selama mobilisasi dapat membuat seseorang berada di balik jeruji besi hingga sepuluh tahun.

Sejak pengumuman mobilisasi parsial, sejumlah warga Rusia telah memilih untuk meninggalkan negara itu ke negara-negara tetangga seperti Kazakhstan, Kirgistan, Georgia, dan Armenia, yang tidak memerlukan visa untuk mengunjungi Rusia.

Tidak segera jelas berapa banyak dari mereka yang memutuskan untuk tiba-tiba meninggalkan negara itu yang benar-benar memenuhi syarat untuk draf yang sedang berlangsung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: