Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata Warga Jakarta Gak Bahagia Dipimpin Anies, Ini Loh Buktinya..

Ternyata Warga Jakarta Gak Bahagia Dipimpin Anies, Ini Loh Buktinya.. Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat kebijakan publik Sugiyanto mengatakan Gubernur Anies Baswedan gagal memimpin Jakarta dalam lima tahun. Dia menjelaskan dengan total APBD berkisar Rp 395,74 triliun tersebut, seharusnya Gubernur Anies Baswedan dapat meningkatkan indeks kebahagiaan Provinsi DKI Jakarta.

Artinya tingkat kebahagian masyarakat Jakarta juga harus ikut naik. Faktanya indeks kebahagiaan Jakarta pada tahun 2021 berada pada tingkat kedelapan terendah dengan skor hanya 70,68.

Angka skor kebahagian Provinsi DKI Jakarta 70,69 ini menurun 0,65 point dibandingkan dengan skor tahun 2017 yakni 71,33. Informasi data tersebut di atas didapat dari laman resmi BPS. Indeks tentang Kebahagiaan Daerah (Provinsi) ini diukur mengunakan 3 (tiga) dimensi.

Dimensi pertama diukur berdasarkan kepuasan hidup warga (life satisfaction), perasaan (affect), dan makna hidup (eudaimonia). Masih merujuk pada data BPS diketahui, Banten berada di urutan terbawah daerah yang paling tidak bahagia penduduknya di Indonesia dengan nilai indeks di angka 68,08. Sedangkan, Provinsi DKI berada di urutan kedelapan dengan nilai indeks 70,68.

Provinsi Bengkulu, berada pada tingkat kedua dengan skor 69,74, disusul Papua diposisi ketiga, skor 69,87, dan keempat Nusa Tenggara Barat, skor 69,98.

Daerah dengan tingakat indeks kebagaiaan terendah kelima yakni Jawa Barat, skor 70,23, kemudian ke enam Nusa Tenggara Timur, skor 70,3, lalu ke tuujuh Sumatera Utara, skor 70,57.

"Memperhatikan skor angka indeks kebahagiaan DKI Jakarta yang hanya 70,68, maka hal ini dapat dianggap sebagai wujud kegagalan Gubernur Anies dalam membahagiakan warganya," ujar Sugiyanto dalam keterangannya, Jumat (14/10).

Menurut dia, jargon Anies ‘Maju Kotanya, Bahagia Warganya’ menjadi sia-sia atau tak berguna alias gagal total.

Selain itu, Gubernur Anies juga gagal mengatasi banjir, kemacetan, dan sampah di Jakarta. Padahal, tempat pengelolaan sampah modern atau Intermediate Treatment Facility (ITF). Sedangkan program ITF sudah disusun saat era Gubernur Fauzi Bowo (Foke).

Bahkan, Gubernur Anies juga telah melakukan Groundbreaking ITF Sunter pada 20 Desember 2018. Tetapi sampai saat ini ITF belum terwujud. Kegagalan lain Gubernur Anies yakni program Rumah DP 0 persen.

Dari target membangun 232.214 unit, sampai saat ini baru berhasil membangun 2.322 unit. Hal Ini menjadi fatal lantaran Perda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 yang berkaitan dengan program Rumah DP 0 persen juga belum direvisi.

"Beberapa uraian tentang kegagalan Gubernur Anies di atas kiranya cukup dijadikan dasar untuk mempertanyakan penggunaan duit rakyat berkisar 395,74 triliun tersebut," pungkas Sugiyanto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: