Geger Isu NasDem Bakal 'Ditendang' dari Kabinet Jokowi Gegara Deklarasi Anies Baswedan, Anak Buah Mas AHY: Jangan Intimidasi Parpol!
Tensi politik Indonesia mulai memanas seiring dengan perkembangan yang ada khususnya setelah NasDem deklarasikan Anies Baswedan.
Mengenai hal ini, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tak menggunakan reshuffle sebagai alat politik.
Menurutnya, presiden tidak boleh menggunakan reshuffle untuk menekan atau mengintimidasi Partai NasDem.
“Jangan memberikan tekanan atau intimidasi kepada parpol yang sedang berupaya melaksanakan tugas dan tanggung jawab politiknya kepada rakyat,” ujar Herzaky dilansir dari GenPI.co, Jumat (14/10).
Dirinya juga menegaskan bahwa mengusung calon pemimpin merupakan hak partai politik yang ingin menyalurkan harapan dan aspirasi rakyat ataupun konstituennya.
“Tekanan, intimidasi, dan paksaan dalam bentuk apapun kepada parpol menunjukkan ada kecenderungan upaya konsolidasi kekuasaan oleh oligarki,” tuturnya.
Herzaky juga menduga hal-hal tersebut bisa dilakukan agar tidak ada sosok lain di luar kelompok pemerintah yang bisa tampil ke permukaan dan berlaga di kontestasi 2024.
“Seakan-akan negeri ini milik mereka sendiri. Semuanya harus dibaku atur oleh segelintir elit saja,” ucapnya.
Menurut Herzaky, demokrasi di Indonesia makin bobrok jika reshuffle benar-benar dijadikan alat politik oleh presiden.
“Partai Demokrat akan terus konsisten bersama rakyat, memperjuangkan perubahan dan perbaikan. Sesuai amanah Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),” uajr Herzaky.(*)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto