Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo, Ini Kunci Kemenangan Anies Baswedan: Dia Memerlukan...

Tak Seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo, Ini Kunci Kemenangan Anies Baswedan: Dia Memerlukan... Kredit Foto: Fajar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Indikator Politik Bawono Kumoro mengatakan Anies Baswedan harus memperhatikan asal-usul dari calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.

Menurutnya, mantan menteri pendidikan tersebut memerlukan duet yang berasal dari kalangan partai politik demi mengunci stabilitas dan soliditas koalisi.

Baca Juga: Sumur Resapan Dinilai Tak Efektif, Relawan Anies Baswedan: Kalau Menilai Sesuatu Harus Secara Utuh!

"Anies itu bukan tokoh partai, maka diperlukan figur Cawapres dari kalangan Partai Politik yang dapat menjamin stabilitas dan soliditas koalisi," kata Bawono.

Oleh karena itu, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa menjadi komposisi ideal sebagai pasangan dari Anies Baswedan.

Tak hanya itu, Bawono mengatakan ada tiga tujuan penting yang harus diperhatikan dalam komposisi Capres-Cawapres.

Pertama adalah memastikan kemenangan di Pemilu. Representasi wilayah menjadi penting dari pasangan Capres-Cawapres.

Baca Juga: Mas Ganjar Pranowo Mohon Simak Baik-baik, Hasto PDIP Tegaskan Kalau Ingin Keluar Daerah Harus Izin!

“Karena mayoritas pemilih berada di Pulau Jawa, dengan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Timur sebagai kantong-kantong pemilih terbesar, maka Jawa menjadi kunci kemenangan. Artinya bagaimana komposisi Capres-cawapres bisa mengamankan kemenangan di wilayah ini”, jelasnya.

Kedua, kata Bawono, adalah stabilitas koalisi. Komposisi ideal Capres-cawapres harus dapat menjaga soliditas antar partai koalisi, termasuk soliditas kabinet kalau nanti terpilih.

Baca Juga: Kode Keras! Hasto Tegaskan PDIP Tak Terpengaruh Elektabilitas Tinggi dalam Mengusung Calon Pemimpin, Jalan Buntu Buat Ganjar Pranowo?

“Memastikan kebijakan yang dihasilkan dalam rapat-rapat kabinet itu berjalan baik menjadi tujuan ketiga dari komposisi Capres-Cawapres. Kita bisa belajar dari Pak SBY-JK, pada 2004-2009, saat ada pembagian tugas dan sinergi dalam menjalankan kekuasaan,” imbuhnya.

Selain itu, pakar political branding lulusan LSE London Diska Putri Pamungkas menilai kuatnya dukungan terhadap AHY merupakan bentuk pilihan rasional dan juga emosional masyarakat.

Baca Juga: Pengamat Tata Kota Sebut Sumur Resapan Kurang Efektif, Pengganti Mas Anies Baswedan Harus Lakukan Ini, Simak!

"Meski banyak generasi muda dan segmen perempuan yang suka pada AHY secara emosional dan visual, dibalik itu ada alasan rasional yang membuat mereka tertarik pada AHY, seperti kebutuhan untuk mendapatkan pemimpin yang tegas, dan jujur. Latar belakang AHY sebagai perwira militer diyakini bisa mengisi kebutuhan ini. Apalagi rekam jejak AHY bersih," tandas Diska.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: