Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gegara Minyak Diusik Amerika Murka Banget, Anggota OPEC Satu Suara Dukung Arab Saudi

Gegara Minyak Diusik Amerika Murka Banget, Anggota OPEC Satu Suara Dukung Arab Saudi Kredit Foto: Reuters/Mohamed Azakir
Warta Ekonomi, Dubai -

Beberapa negara anggota Timur Tengah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengeluarkan pernyataan kemarin membela keputusan mereka baru-baru ini untuk memangkas produksi minyak. Menteri Energi Uni Emirat Arab mengatakan bahwa langkah itu tidak dimotivasi oleh politik.

"Saya ingin mengklarifikasi bahwa keputusan OPEC+ terbaru, yang disetujui dengan suara bulat, adalah keputusan teknis murni, tanpa niat politik apa pun," cuit Suhail Mohamed AlMazrouei.

Baca Juga: Pasokan Disunat OPEC, Amerika Merengek, Raja Salman Sampai Bertitah: Saudi Dukung Keseimbangan...

Organisasi Negara untuk Pemasaran Minyak Irak juga merilis pernyataan yang berbunyi bahwa keputusan OPEC+ “berdasarkan indikator ekonomi.”

Kantor Berita resmi Kuwait melaporkan bahwa Kuwait Petroleum Corporation "menyambut baik" keputusan OPEC+. Oman dan Aljazair juga secara terbuka mendukung pemotongan produksi.

Apa artinya: Pada 5 Oktober, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan beberapa sekutunya termasuk Rusia yang dikenal sebagai OPEC+, sepakat untuk memangkas produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari mulai November. Arab Saudi adalah produsen minyak terbesar di OPEC, yang juga mencakup UEA, Irak, Iran, Venezuela, dan lainnya

Pemerintah AS dan beberapa anggota Kongres dengan tajam mengkritik Arab Saudi atas keputusan tersebut, menuduh kerajaan menguntungkan Rusia di tengah perang Ukraina. Arab Saudi menolak tuduhan itu, dengan mengatakan keputusan itu dimotivasi oleh ekonomi.

Sekutu AS itu juga menuduh bahwa pemerintahan Biden telah meminta agar pemotongan itu ditunda sampai setelah pemilihan paruh waktu AS.

Dalam beberapa pekan terakhir, Arab Saudi telah menyatakan ketidakpuasannya dengan fluktuasi harga minyak.

Tadi malam, video Pangeran Saudi Saud al-Shaalan membahas keputusan OPEC+ menjadi viral di media sosial. Berbicara dalam bahasa Inggris dan Prancis, sang pangeran berbicara menentang orang-orang yang dia klaim berusaha untuk “mengancam” Arab Saudi.

“Siapa pun yang menantang keberadaan negara dan kerajaan ini, kita semua, kita adalah proyek jihad dan syahid,” kata Shaalan.

“Itu pesan saya kepada siapa pun yang berpikir dia bisa mengancam kita.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: