Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meja Pengaduan Era Jokowi dan Ahok Kembali Diaktifkan, Anies Baswedan Kena Sindiran: Dia Cuma...

Meja Pengaduan Era Jokowi dan Ahok Kembali Diaktifkan, Anies Baswedan Kena Sindiran: Dia Cuma... Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, saat deklarasi calon Presiden Partai Nasdem di DPP Partqi Nasdem, (4/10/2022). Partai Nasdem memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Heru Budi Hartono memutuskan untuk mengaktifkan kembali m.eja pengaduan yang pernah diterapkan Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kini fasilitas tersebut dibuka mulai hari ini sejak pukul 08.00 WIB dan dibuka dari Senin hingga Kamis. Posko curhat untuk warga DKI ini digelar di Pendopo Balai Kota ini sempat terhenti pada 2017.

Baca Juga: Bersiap, NasDem Tahu Konsekuensi Mengusung Anies Baswedan: Ada Lubang Besar Siap Menghadang...

Heru meminta perwakilan dari kantor wali kota di masing-masing wilayah administrasi akan bergiliran bertugas di posko pengaduan. Selanjutnya, bahan aduan warga itu akan dibawa kembali ke wilayah administrasi untuk ditindaklanjuti.

"Yang jelas tugas-tugas itu akan kita laksanakan. Pengaduan masyarakat yang dulu pernah disampaikan Pak Jokowi dan Pak Ahok pernah lakukan Insya Allah akan kita lakukan kembali," ujar Heru, Senin (17/10/2022).

Pegiat Media Sosial, Jhon Sitorus mengapresiasi kebijakan gubernur baru Jakarta tersebut yang menghidupkan kembali wadah curhat untuk warga kepada pemangku kebijakan.

Jhon lantas menyindir Gubernur Anies Baswedan yang dinilainya menghentikan kebijakan pengaduan langsung itu di masa pemerintahannya selama 5 tahun. Meski sempat dilanjutkan Anies.

Menurut Jhon, Anies kewalahan mendengar aduan masyarakat karena tidak menguasai permasalahan di lapangan.

Baca Juga: Dihina Bodoh Karena Usung Anies Baswedan, Surya Paloh: Tidak Semua Tahap Berjalan Mulus

"Dulu aduan langsung juga pernah diteruskan oleh Gub Ragunan. Tapi, dia bingung dan kewalahan karena tidak menguasai detil aduan warga. Dia cuma sibuk bolak balik berkas warga lalu pura-pura menyimak," celoteh Jhon di Twitter @Miduk17.

"Jadi maklum ya, jika dia menutup aduan langsung. Dia tidak masalah warganya," sambungnya.

Jhon kemudian membandingkannya dengan gaya Gubernur Ahok saat menerima aduan masyarakat di pendopo Balaikota.

Baca Juga: Walau Heru Budi Hartono Sudah Resmi Gantikan Anies Baswedan, Tugas Sekretariat Presiden Tetap Jalan!

"Saya pernah hitung, 13 aduan warga TUNTAS dalam 15 menit. Aduan langsung seperti ini bukan berarti sistem tidak berjalan. Justru aduan langsung adalah bentuk kontrol langsung terhadap sistem, apakah yang di bawah benar-benar kerja atau tidak," jelasnya.

Dari aduan warga ini, lanjut Jhon, Ahok sering menemukan bawahannya yang bermasalah, melakukan pungli hingga korup.

Hari itu juga Ahok pecat mereka, langsung keluarkan SE untuk lelang jabatan hari itu. Jabatan berpeluang diisi siapapun secara transparan asal memenuhi kriteria dan test.

Apakah pengaduan berbasis aplikasi tidak ada di era Ahok?

Ada, justru Aplikasi QLUE adalah aplikasi pengaduan pertama dan terbaik di Indonesia. Tapi, jika ada yang ingin mengadu ke Balaikota, Ahok juga menyediakan wadah pengaduan langsung. Ada kontrol langsung, ada kontrol via aplikasi.

Baca Juga: Dihadapkan Fitnah hingga Penendangan dari Koalisi, NasDem Tetap Teguh Siap Menangkan Anies Baswedan!

"Aduan Langsung adalah bentuk keberpihakan Ahok kepada warga. Warga bisa langsung bicara dengan gubernurnya, Ahok bisa memberi solusi langsung. Ahok tahu detil masalah yang diadukan warga. Hanya pemimpin cerdas yang berani begini," pungkas Jhon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: