Ancaman Resesi 2023, Masyarakat Tidak Perlu Panik

Ligwina kembali mengingatkan bahwa sebelum ancaman resesi 2023 ada, Indonesia pernah mengalami resesi di tahun 2020 dan resesi tersebut tidak menimbulkan dampak yang menakutkan yang berlebihan seperti yang dipikirkan oleh orang-orang saat ini karena sampai saat ini Indonesia masih mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik bahkan dibandingkan negara lainnya.

"Dari sisi financial planning untuk edukasi buat saya adalah kalau pun sampai terjadi resesi, yang penting itu keuangan pribadinya tidak resesi. Karena dunia ini ekonominya booming atau recession, yang penting itu kita pribadinya baik-baik aja," tuturnya.

Dalam hal ini, mempertahankan agar keuangan pribadi untuk tetap dalam keadaan yang baik adalah dengan kembali kepada dua dasar utama pengaturan keuangan, yaitu penghasilan yang terus masuk dan pengeluaran yang terkendali.

Tidak menutup kemungkinan resesi kecil akan terjadi pada individu, di mana mereka akan menghadapi kehilangan pekerjaan atau tumbangnya bisnis yang dijalankan. Oleh kareanya, Ligwina memberikan saran, "maka orang itu harus belajar untuk bagaimana dia melindungi pekerjaan dia, sementara yang memiliki bisnis harus dapat membuat bisnisnya naik kelas agar dapat beradaptasi dan bertahan."

Tidak kalah penting, Ligwina mengingatkan bahwa setiap orang perlu untuk mengatur keuangan pribadi masing-masing untuk tetap sehat dan kuat dengan tidak melupakan satu bagian terpenting dalam pengaturan keuangan, yaitu adalah dana darurat. Yang merupakan dana khusus yang perlu disediakan untuk keperluan tak terduga. Dana darurat ini lah berfungsi dan memiliki peran dalam menjaga keuangan pribadi tetap siap menghadapi risiko dan ancaman ekonomi yang ada.