Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Serba-Serbi IPO Blibli: Dari Bengkaknya Rugi hingga Grup Djarum yang Tak Akan Angkat Kaki, Pertanda Apa Ini?

Serba-Serbi IPO Blibli: Dari Bengkaknya Rugi hingga Grup Djarum yang Tak Akan Angkat Kaki, Pertanda Apa Ini? Kredit Foto: Ist

Payung Raksasa Konglomerasi Grup Djarum

Yang juga menarik perhatian dari IPO Blibli ialah keberadaan Djarum Group di balik unicorn tersebut. Dengan IPO, Blibli menambah jumbo muatan emiten dalam konglomerasi Grup Djarum. Sebelum Blibli, Grup Djarum sudah memiliki empat entitas afiliasi yang terdaftar di BEI. Keempatnya meliputi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). 

Komitmen Grup Djarum Tak Akan Angkat Kaki

Sebelum Blibli (BELI), ada dua perusahaan tekno yang lebih dulu melantai, yakni PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Berbeda dengan keduanya, porsi kepemilikan pendiri dalam saham BELI terpantau masih sangat dominan. 

Grup Djarum memegang kendali atas Blibli sebesar 98,46% sebelum IPO. Jumlahnya berkurang tipis menjadi 83,69% setelah Blibli IPO. Mengenai hal tersebut, manajemen Blibli memastikan bahwa Grup Djarum berkomitmen untuk tidakakan angkat kaki dari Blibli bahkan setelah IPO dilaksanakan pada awal November 2022 mendatang. 

Baca Juga: Keluarga Hartono Dipastikan Tak akan Angkat Kaki Setelah Blibli IPO

“Sponsor kami (Grup Djarum) tidak berniat exit, malah mau berbagi dengan pemegang saham publik. Ke depan, komitmen dari sponsor kami ini akan tetap ada. Track record sponsor kami punya dua perusahaan yang baik di capital market, yaitu BCA dan Sarana Menara Infrastruktur. Jadi, tidak akan ada yang exit setelah IPO," tegas Corporate Secretary dan Investor Relations Blibli, Erick Alamsjah Winarta.

Lantas, pertanda apakah ini?

Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto, menilai komitmen pemegang saham mayoritas merupakan suatu hal yang positif. Paling tidak, dengan komitmen dari Grup Djarum tersebut, investor tidak perlu cemas Blibli akan kehabisan dana untuk bersaing dengan kompetitor. Meski begitu, Rudiyanto menegaskan bahwa sentimen positif tersebut tidak menjamin pergerakan harga saham BELI. Sebab, semua bergantung terhadap kemampuan Blibli sebagai entitas sendiri dalam mencapai kinerja.

“Ini menjadi sentimen positif, tapi perihal harga (saham) naik atau turun tetap kembali ke kemampuan perusahaan mencetak laba dan menjaga pertumbuhan,” ungkap Rudiyanto kepada Warta Ekonomi, Rabu, 19 Oktober 2022.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: