Pemilihan bahasa menjadi penting dalam berkomunikasi di dunia digital. Setiap individu harus menyesuaikan bahasa komunikasi dalam berkonten sesuai tujuan bermain media sosial.
Sekarang ini media sosial memiliki banyak manfaat, seperti edukasi, membangun relasi, hingga sekadar mengekspresikan diri. Misal untuk edukasi, bahasa yang digunakan harus mudah dimengerti, tidak basa-basi supaya orang mudah menangkap, dan informal sehingga orang tidak bosan. Namun, bagaimanapun gaya komunikasinya tetap harus sopan dan positif.
Baca Juga: Kenali Pedoman Dasar Etika Internet, Mulai Penuhi Tanggung Jawab Warganet
"Saya berusaha memosisikan diri seperti berbicara dengan anak kuliah atau SMA. Biarpun ketika lagi di bursa efek yang audience-nya sudah mature, saya tetap memosisikan diri berbicara dengan anak kuliah atau SMA," kata CEO dan Founder of Coffee Meets Stocks, Theo Derick, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Selasa (18/10/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Theo membagikan pengalamannya dalam memilih bahasa ketika menyampaikan konten-konten mengenai situasi ekonomi, investasi, dan lain sebagainya. Kebiasaan tersebut membuat setiap statement yang dijelaskan diikuti analogi atau contoh sehingga konten dapat dipahami setiap orang, termasuk pemula.
"Mungkin kita tidak bisa make sure orang akan menangkap satu atau dua kalimat, tapi kita bisa make sure orang menangkap dengan contoh," kata Theo.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Jangan Sembarang Bagikan Data Pribadi ke Aplikasi Digital, Bahaya!
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain CEO dan Founder of Coffee Meets Stocks, Theo Derick; Wakil Ketua RTIK Kabupeten Blitar, Subana; serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) dan Public Figure, Enno Lerian.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum