Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngaku Kantongi Bukti, Amerika: Iran dan Rusia Bersekongkol Lawan Ukraina

Ngaku Kantongi Bukti, Amerika: Iran dan Rusia Bersekongkol Lawan Ukraina Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst

Menurut Kirby, Rusia tidak terbiasa dengan penggunaan drone-drone tersebut, dan membutuhkan bantuan dari personel Iran untuk menggunakannya. Kini, Washington khawatir bahwa Rusia berusaha untuk memperoleh senjata tambahan, termasuk rudal permukaan-ke-permukaan, dari Iran. Kirby mengatakan Iran dan Rusia terus berbohong tentang kemitraan mereka.

“Mereka bisa berbohong kepada dunia tetapi mereka tentu tidak bisa menyembunyikan fakta,” katanya.

Baca Juga: Dituduh Sana-Sini Pakai Drone Iran, Rusia Bikin Pernyataan Tak Terduga

Kirby menambahkan bahwa Washington akan 'terus dengan penuh semangat menegakkan semua sanksi AS terhadap perdagangan senjata Rusia dan Iran'.

Pada hari sebelumnya, Inggris dan Uni Eropa lebih dulu mengumumkan sanksi mereka sendiri terhadap Iran, atas kaitannya dengan drone yang membombardir Ukraina.

Rusia melancarkan invasi ke tetangganya pada Februari setelah kebuntuan selama berbulan-bulan yang membuat Presiden Vladimir Putin menuntut diakhirinya ekspansi NATO ke bekas republik Soviet.

Namun, kampanye militer Moskow kini telah terperosok ke dalam kemunduran. Dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Ukraina, yang didukung oleh persenjataan AS, berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah dalam serangan balasan di timur negara itu.

Pada akhir September, Rusia mencaplok sebagian wilayah Ukraina yang diduduki Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhia.

Tuduhan drone Iran juga datang ketika AS dan sekutunya terus menjatuhkan sanksi terhadap berbagai pejabat Iran dan lembaga negara atas tindakan keras terhadap pengunjuk rasa anti-pemerintah.

Iran selama berminggu-minggu menyaksikan demonstrasi besar-besaran, yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini. Amini adalah gadis Kurdi Iran berusia 22 tahun, yang ditangkap di ibukota Teheran karena mengenakan 'pakaian yang tidak sesuai' bulan lalu. Amini meninggal dalam tahanan polisi, dan pihak berwenang menyangkal bahwa dia dipukuli atau dianiaya.

Washington telah menyatakan dukungan untuk protes tetapi mengatakan masih bersedia untuk memulihkan kesepakatan nuklir Iran 2015 berdasarkan kepatuhan bersama. Pakta itu mengharuskan Iran mengurangi program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.

Pada Kamis, Kirby mengatakan menghidupkan kembali kesepakatan bukanlah prioritas segera bagi pemerintah AS.

“Kami tidak fokus pada diplomasi saat ini. Apa yang kami fokuskan adalah memastikan bahwa kami meminta pertanggungjawaban rezim atas cara mereka memperlakukan pengunjuk rasa damai di negara mereka dan mendukung para pengunjuk rasa itu," katanya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: