Konten di media digital terbagi menjadi empat, yakni berupa tulisan, foto atau gambar, video, dan suara. Ketika membuat konten tulisan, individu harus memiliki kemampuan copywriting yang baik. Sehingga, pembaca tertarik melakukan tindakan yang diinginkan pembuat konten.
Digital Marketing Expert, Fianda Julyantoro menyebutkan, copywriting bukan sekadar kemampuan menulis. Tulisan yang dibuat harus memiliki tujuan meningkatkan ketertarikan. Sebab, bagaimanapun juga kalau sekadar menulis, pembaca tidak akan tertarik.
“Tujuan copywriting adalah hanya dengan tulisan, pelanggan akan tertarik melakukan apa yang kita inginkan. Kita menawarkan sesuatu dengan bahasa menarik. Sehingga orang mungkin tidak sadar kalau kita menawarkan produk,” kata Fianda saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis (20/10/2022).
Baca Juga: Tentukan Tujuan Bermedia Sosial sebelum Membuat Konten
Copywriting harus mencakup empat hal. Pertama, tulisan harus bisa membangun awareness atau mencuri perhatian seseorang. Kemudian, orang menjadi tertarik. Teknik copywriting juga harus menimbulkan hasrat. Sehingga terakhir calon konsumen melakukan apa diinginkan pembuat konten.
Sekarang ini copywriting tidak hanya digunakan untuk berjualan. Menurut Fianda, terkadang copywriting yang digunakan untuk hal negatif cenderung lebih berhasil. Misalnya, konten yang menuntun individu melakukan sesuatu dengan ancaman.
“ini negatif, tapi benar-benar mengandung teknik copywriting bagus. Nyatanya orang menjadi ketakutan dan menyebarkan. Ini biasa terjadi di hoax dan lain sebagainya,” kata Fianda.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Baca Juga: Tak Cuma Media Sosial, Bangunlah Networking Lewat Konten Hasil Kreasimu!
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder - Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo. Kemudian VP-Head of Marketing East Java Bali Nusra , PT Indosat Tbk, Heny Tri P., SE, serta mengundang Digital Marketing Expert, Fianda Julyantoro.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: