Kena Mental Gegara Pidato Jokowi? Surya Paloh Tiba-tiba Pasrah Soal Koalisi Pilpres 2024: Kami Tidak Mau Desak, Atur Saja
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh, menegaskan tidak ingin memaksa partai mana pun untuk berkoalisi di gelaran pemilihan presiden (pilpres) 2024, termasuk Demokrat dan PKS. Ia menyebut NasDem membuka kesempatan seluas-luasnya untuk hal itu.
"Kami (NasDem) tidak mau desak-desak itu, atur saja, mau koalisi boleh, nggak koalisi juga nggak apa-apa," kata Surya di NasDem Tower, Jakarta, Minggu (23/10/2022).
Baca Juga: Surya Paloh Menjawab 'Sindiran' Jokowi: NasDem Nggak Sembrono dalam Calonkan Anies Baswedan
Surya menyadari, meski sudah mendapuk Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres), partainya harus memenuhi syarat batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau presidential threshold 20 persen.
Netizen menanggapi sikap pasrah Surya Paloh dengan koalisinya bersama Demokrat dan PKS terkait situasi sekarang. Soalnya, koalisi bersama Demokrat dan PKS tak kunjung rampung. Bahkan, banyak yang berspekulasi koalisi tersebut bakal bubar jalan.
Akun @ViverePericoloso mengatakan, Surya Paloh sedang bingung dengan kondisi saat ini. Posisi Surya Paloh serba salah. Dia menduga, berkoalisi dengan PKS dan Demokrat dituduh mengkhianati Presiden Jokowi. "Kalau tidak, dituduh antek penguasa," ujarnya.
Akun @Wikada menilai, posisi Surya Paloh serba salah, maju kena mundur kena. Kata dia, maju dengan koalisi bersama Demokrat dan PKS akan ditinggal koalisi Pemerintah. Mundur pun akan dianggap antek penguasa.
"Kena mental dia akibat pidato Presiden Jokowi saat HUT Partai Golkar kemarin," sahut @Hengki.
Menurut @Sudjatmiko, Surya Paloh sepertinya tidak kuat mental karena diacuhin dengan koalisi yang mendukung Pemerintah. "Ya elah gitu aja sudah down," sindirnya.
Akun @Edward menilai, Surya Paloh serba salah gara-gara salah langkah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bacapres terlalu dini. Sehingga, kata dia, Partai NasDem diasingkan di koalisi pendukung Pemerintah.
"Partai NasDem merasa jumawa mengusung bacapres dalam Pemilu 2024, padahal kursi cuma 10 persen di parlemen. Yang punya kursi banyak seperti PDIP dan Partai Gerindra saja santai-santai aja," kata @Harun.
Menurut @Bagong, Surya Paloh baru sadar bila harapannya ingin menggaet partai-partai besar dengan mencalonkan Anies Baswedan sebagai bacapres gagal dan tidak akan terwujud. Dia bilang, tidak ada satupun partai besar koalisi Pemerintah yang tergoda dengan Anies Baswedan.
"Sepertinya PD mau bekoalisi dengan Partai NasDem dalam Pemilu 2024 asal Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) cawapresnya, sedangkan PKS akan ikut apa kata PD," ujar @Herry_Purwanto.
Akun @Didit_N menimpali. Kata dia, PD begitu ngotot mengusung AHY sebagai bacawapres untuk mengerek elektabilitasnya.
Kata @Lalu_Armin_Sunardi, bila PD dan PKS tidak ikut koalisi dengan Partai NasDem, bagaimana nasib pencapresan Anies Baswesan.
Sementara, @Aliza mendukung Surya Paloh yang dengan berani mendukung Anies Baswedan sebagai bacapres dalam Pemilu 2024. Dia menilai, Partai NasDem berani dalam bertindak demi bangsa dan negara.
"Jika masing-masing mengedepankan bangsa dan negara di atas partai, koalisi ini akan mulus ke depan," katanya.
Akun @Wahyudi_heru mendukung langkah NasDem. Dia mendorong NasDem terus berjuang karena dalam Pemilu 2014 dan 2019 mengeluarkan dana dan perjuangan besar mendukung Presiden Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas