Presiden China 2002-2012 Diusir dari Acara Kongres Partai Komunis, Xi Jinping Diam Aja!
Mantan Presiden China Hu Jintao tak berdaya ketika digiring keluar dari acara utama Kongres Partai Komunis ke-20 pada Sabtu (22/10/2022) kemarin. Momen ini menjadi penuh misteri karena gangguan jarang terjadi di acara yang sudah "diatur" serapi mungkin.
Dilansir dari The New York Times, Hu pernah memimpin salah satu periode China yang lebih terbuka dan makmur. Saat itu, ia tengah duduk di barisan depan, di samping penerusnya, Xi Jinping. Tiba-tiba, 2 petugas menghampiri mejanya.
Baca Juga: Mendadak Kebijakan Perdana Xi Jinping Jadi Sorotan Usai Terpilih Sebagai Pemimpin China 3 Periode
Salah satunya sempat mencoba mengangkatnya dari kursi. Namun, pria 79 tahun itu bertahan. Meski begitu, ia akhirnya berdiri sendiri, sedangkan para petugas terus berdiri di belakangnya. Sementara itu, sejumlah pejabat tinggi di dekatnya tampak masam.
Setelah berbincang singkat dengan para petugas, Hu yang tampak ragu dan kebingungan mengucapkan beberapa patah kata kepada Xi Jinping dan Li Keqiang, perdana menteri China sekaligus orang nomor dua di negara itu. Xi Jinping pun menjawabnya dengan anggukan tanpa ekspresi, kemudian Hu dibawa keluar dari aula.
Para pengamat lantas berspekulasi untuk mendapat alasan yang masuk akal: tes Covid-19 positif? Hal lain yang berhubungan dengan kesehatan? Atau isyarat politik tertulis untuk direkam dan dibingkai oleh kamera internasional?
Seperti banyak hal lain dalam politik China, kebenarannya mungkin tak akan pernah terungkap. Namun, waktunya yang bertepatan setelah wartawan diizinkan memasuki aula setidaknya meninggalkan tanda tanya.
"Yang paling penting adalah mereka membiarkan ini terjadi di depan semua orang, di depan media, padahal pertemuan ini telah dilatih dan diatur secermat mungkin," kata Henry Gao seorang profesor hukum di Singapore Management University.
Pada Minggu (16/10/2022), dalam pidato utamanya pada pembukaan Kongres, Xi Jinping menyebutkan daftar ketidakpuasan yang terakumulasi selama 1 dekade sebelum pemerintahannya.
Daftar tersebut mencakup kelemahan dalam partai, ekonomi, dan keamanan nasional, serta sikap partai terhadap Hong Kong dan Taiwan.
"Bagi Xi, ia bukan sosok yang tak berbuat apa-apa. Hu adalah orang yang berkuasa 10 tahun lalu," ujar Gao.
Memimpin China dari 2003 hingga 2013, Hu mewakili era yang berbeda dan lebih terbuka. Gaya kepemimpinannya lebih konsultatif, hasil dari keseimbangan faksi-faksi partai di puncak kepemimpinan.
Ia juga mengawasi Olimpiade Beijing dan satu dekade pertumbuhan ekonomi 2 digit. Reputasi global China pun melesat dan diskusi di internet relatif aman.
Itu semua berubah di bawah Xi Jinping. Pada Sabtu (22/10/2022), Xi buru-buru memberhentikan beberapa tokoh senior dari garis politik yang lebih moderat. Banyak dari mereka adalah mantan rekanan Hu. Mereka digantikan oleh loyalis Xi.
"Sekarang semuanya 'tangan kanan Raja'," komentar Kaiser Kuo, pembawa acara Sinica, siniar tentang isu terkini China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto