Upaya mendongkrak ekspor menjadi fokus Kementerian Perdagangan. Di sela-sela pameran internasional Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37, peluang ekspor kembali dihasilkan.
Perusahaan dari tiga negara, yakni Tiongkok, Jepang, dan Filipina telah menandatangani Letter of Intent (LoI) perdagangan melalui skema imbal dagang.
Penandatanganan dilaksanakan antara PT Trade Barter Indonesia (PT TBI) dengan tiga pelaku usaha dari tiga negara, yaitu Japan Agriculture Hokkaido (JA Hokkaido), Asian Pyrochem Technologies Incorporated dari Filipina, dan Prestige International Trading Company Ltd dari China dengan total potensi transaksi senilai US$ 345 juta.
Penandatanganan ini dilaksanakan dalam Seminar Imbal Dagang Business to Business (b-to-b) di arena TEI 2022 yang diselenggarakan di ICE Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, pekan lalu.
“Selama ini imbal dagang dilakukan Indonesia dalam rangka pengadaan sektor Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam). Namun saat ini juga didorong imbal dagang b to b sebagai salah satu terobosan peningkatan ekspor nasional,” terang Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi.
Baca Juga: Cetak Transaksi US$ 2,94 Miliar, Produk CPO RI Paling Laku di TEI
Saat membuka seminar yang dihadiri peserta dari 25 negara ini, Didi menegaskan imbal dagang bukanlah hal baru, melainkan sudah lama dilakukan oleh pelaku usaha. Indonesia melihat imbal dagang sebagai alternatif memperkuat ekspor nasional.
Sejak akhir 2020, program imbal dagang telah dijajaki kepada 38 negara dan telah disepakati enam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yaitu dengan Russia, Jerman, Belanda, Turki, Hungaria, dan Filipina serta satu kontrak dengan Meksiko.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: