Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
"Saya pribadi lebih memilih untuk beraktivitas di rumah. Karena kalau ada acara seperti ini biasanya ada jalan yang pada jam tertentu tidak boleh dilewati. Saya lebih baik di rumah," kata Wardatul Jannah, warga Denpasar pengusaha Sambal Khas Bali, Sambal M3.
Hal senada dikatakan warga lainnya, Alfani Syukri. Lelaki asal Lombok, Nusa Tenggara Barat itu, mengatakan, masyarakat Bali memang cenderung menghindari lokasi di mana acara besar berlangsung.
Baca Juga: Sambut KTT G20, LPS Bakal Gelar Dua Acara Besar
"Karena biasanya lalu lintas ditutup satu jam sebelum delegasi datang. Itu jalan akan macet," kata Alfani.
Keramahan dan keterbukaan masyarakat Bali sudah dikenal seluruh dunia. Keramahan dan keterbukaan masyarakat ini menjadikan Pulau Dewata daya tarik untuk dikunjungi wisatawan lokal atau pun mancanegara. Bahkan berkat keramahan dan keterbukaan masyarakatnya, Bali dipercaya menjadi lokasi penyelenggaraan acara-acara besar baik nasional maupun internasional.
Baca Juga: Xi Jinping Masih Belum Konfirmasi tapi China Dukung Penuh KTT G20 Indonesia
Tercatat sepanjang 2022, beberapa kegiatan dalam skala internasional diselenggarakan di Bali, antara lain Vespa World Days 2022, First Bali World Culture Celebration in series with the 44th Bali Arts Festival (BAF), Miss Global 2022, dan 12th International Exhibition of Food, Hotel, and Tourism Bali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas