Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Singgung Soal Capres di HUT Golkar, Pengamat Sampai Bingung: Seharusnya Dia Berbicara...

Jokowi Singgung Soal Capres di HUT Golkar, Pengamat Sampai Bingung: Seharusnya Dia Berbicara... Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022), usai hadiri HUT ke-58 Golkar. | Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi sorotan karena beberapa manuvernya terkesan ikut campur soal penentuan capres di partai politik khususnya para pendukungnya.

Mengenai hal ini, Pengamat Poltik Jerry Massie menilai pernyataan Jokowi soal capres tak seharusnya diucapkan dalam HUT ke-58 Partai Golkar.

Menurut Jerry, pernyataan tersebut mengandung makna capres yang tepat merupakan pilihan Jokowi.

“Penentuan capres merupakan pilihan masing-masing partai politik. Bukan dia (Jokowi, red) yang menentukan,” ujar Jerry dilansir dari GenPI.co, Selasa (25/10).

Jerry juga menilai pidato Jokowi dalam perhelatan tersebut keluar dari konteks yang seharusnya membicarakan soal sejarah Partai Golkar.

Baca Juga: Halo Golkar… Kalau Airlangga Nggak Jadi Nyapres, Jangan Pilih Ganjar Pranowo, Mending Anies Baswedan Aja! Refly Harun: Untungnya Jauh!

“Saya bingung mendengar narasi Jokowi tersebut. Seharusnya dia berbicara substansial,” tuturnya.

Dirinya juga menyayangkan pernyataan Jokowi yang membicarakan soal capres di depan para kader Golkar.

“Seharusnya dia membicarakan soal kontribusi Partai Golkar dalam membangun bangsa. Dulu itu banyak programnya, ada Repelita dan Pelita,” ucapnya.

Selain itu Jerry juga mengatakan bahwa Jokowi tidak bisa memaksakan diri dalam mendorong capres sesuai keinginannya.

“Eranya Jokowi itu hingga 2024. Jadi, berikan kesempatan parpol menentukan pilihan dan nasibnya,” kata dia.

Baca Juga: Dulu SBY Pilih Tiang Listrik Jadi Cawapres Tetap Akan Menang, Ini Nggak Berlaku untuk Anies Baswedan, Refly Harun Singgung Kekuasaan: Berat!

Dirinya juga mengingatkan Jokowi untuk mengatur pemerintah lebih baik agar bisa mewarisi hal yang membanggakan setelah tak lagi menjadi presiden.

“Lebih baik dia atur pemerintahan dengan baik dan benar agar rupiah tak terperosok sampai Rp15.600 atau utang Rp7.000 triliun bisa dilunasi bahkan negeri ini bebas korupsi,” ujar Jerry.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: