Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat Mau AHY dan PKS Mau Aher Soal Cawapres Anies Baswedan, Pengamat Ingatkan untuk Sadar Diri: Jika Andika Perkasa...

Demokrat Mau AHY dan PKS Mau Aher Soal Cawapres Anies Baswedan, Pengamat Ingatkan untuk Sadar Diri: Jika Andika Perkasa... Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa momen yang terjadi di Indonesia menunjukkan proses pencapresan untuk 2024 nanti sudah mulai berlangsung.

Mengenai perkembangan yang ada, Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menyampaikan bahwa Demokrat dan PKS perlu mempertimbangkan kandidat cawapres yang ideal apabila ingin berkoalisi dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Dedi menilai sia-sia apabila Ahmad Heryawan alias Aher atau Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipasangkan dengan Anies.

"PKS dan Demokrat perlu rasional," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) itu melalui layanan pesan, Selasa (25/10).

Baca Juga: Surya Paloh Mohon Simak Baik-baik! Masih Main Aman dalam Mendukung Anies Baswedan, Pesan Rocky Gerung Nggak Main-main: NasDem Salah Baca!

Menurut Dedi, Demokrat dan PKS tidak perlu memaksakan kader mereka untuk disodorkan menjadi kandidat cawapres Anies.

Demokrat diketahui menyodorkan sosok ketumnya AHY, sedangkan PKS menawarkan eks Gubernur Jawa Aher.

Dedi beranggapan peluang menang koalisi NasDem-Demokrat-PKS akan sulit apabila Anies dipasangkan dengan AHY atau Aher.

"Apa yang dimiliki AHY juga Aher, sudah dimiliki Anies, pasangan dengan dua tokoh ini tidak akan memiliki daya ungkit signifikan," katanya.

Dedi mengatakan Anies sebaiknya dipasangkan dengan tokoh berkarakter berbeda. Semisal, koalisi NasDem-Demokrat-PKS bisa menyodorkan nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Baca Juga: Halo Golkar… Kalau Airlangga Nggak Jadi Nyapres, Jangan Pilih Ganjar Pranowo, Mending Anies Baswedan Aja! Refly Harun: Untungnya Jauh!

"Jika Anies disandingkan dengan Andika, potensi kemenangan Anies bisa berlipat-lipat," kata dia.

Dedi melanjutkan menempatkan Andika sebagai pendamping Anies bukan perkara soal elektabilitas semata, melainkan mantan Pangkostrad itu bisa membangun jaringan pemilih baru.

"Ini bukan soal elektabilitas Andika. Ini soal Andika dimungkinkan bisa membangun jaringan pemilih dalam waktu singkat dan signifikan," ujarnya. (ast/jpnn)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: