Persiapkan Kelancaran KTT G20 di Bali, Usman Kansong: Pengaturan Dilakukan Agar Tidak Mengganggu Masyarakat
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong, mengatakan bahwa pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang, penerbangan domestik ke Bali dilakukan pengaturan agar tidak mengganggu masyarakat.
"Dengan melihat perkembangan kebutuhan masyarakat, maka disepakati sifatnya pengaturan. Nanti kalau ada kedatangan [ke Bali-red] kan sudah terjadwal, mereka datang itu dikosongkan tapi tidak ditutup sama sekali. Karena pasti ada masyarakat yang sudah booking tanggal segitu. Jadi, diupayakan jangan sampai mengganggu masyarakat maka disepakati dengan melakukan pengaturan," ujarnya kepada Pimpinan Redaksi pada Media Gathering di Nusa Dua, Bali, Selasa (25/10/2022).
Baca Juga: Sandiaga Pastikan G20 di Bali Tak Terpengaruh Bencana Banjir
Usman juga menjelaskan bahwa masyarakat semakin sadar mengenai manfaat penyelenggaraan KTT G20 di Bali. Karena itu, Pemerintah meyakini tidak ada resistensi pada saat perhelatan event ini.
"Secara umum, sejauh ini, tidak ada resistensi terhadap KTT G20 khususnya di Bali. Mudah-mudahan nanti saat digelar, tidak ada demo yang menolak KTT G20," katanya.
Usman pun menjabarkan manfaat dari Presidensi G20 ini. Salah satu manfaat tersebut adalah kontribusi sekitar Rp7,4 triliun atau US$ 533 juta terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun.
"Manfaat dari G20 ini kan luar biasa ya, misalnya hotel, persewaan mobil, dan UMKM jadi hidup. Kita hadir ke sini kan menstimulus perputaran ekonomi. Presidensi G20 berkontribusi Rp7,4 triliun atau US$533 juta terhadap PDB dan dongkrak konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun," tuturnya.
Baca Juga: Warga Bali Sambut Baik Pelaksanaan KTT G20
Usman juga menjelaskan dengan intensitas sosialisasi yang dilakukan, masyarakat Indonesia menjadi semakin paham akan manfaat KTT G20 ini.
"Survei menunjukkan sekitar 32% masyarakat Indonesia yang tahu. Ini angka yang lumayan mengingat G20 kan event internasional dengan topik yang bisa dikatakan tinggi. Kita sudah buat beberapa event dan kerja sama dengan KOL untuk lebih menggaungkan dan membumikan event ini," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas