- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Kinclong! Laba Bersih Sari Roti Meroket Drastis Jadi Rp263 Miliar Gara-Gara Ini
Produsen Sari Roti, yakni PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) membukukan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif. Laba bersih Sari Roti meroket hingga 25,4% yoy menjadi Rp263 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2022.
Direktur ROTI, Arlina Sofia, mengungkapkan bahwa capaian itu tidak terlepas dari strategi penambahan kapasitas produksi dan perluasan sebaran distribusi yang dilakukan ROTI secara akurat. Strategi penerapan harga jual yang tepat juga berdampak positif terhadap kenaikan permintaan produk roti. Alhasil, nilai penjualan yang dicapai ROTI meningkat 17,6% yoy menjadi Rp2,86 triliun per September 2022.
Baca Juga: Dear Investor! Dibandingkan Kuartal II, Laba Bersih Sido Muncul Meroket 83% pada Kuartal III 2022
Ia menjelaskan, Sari Roti telah mengoperasikan empat pabrik baru dalam lima tahun terakhir. Keempat pabrik yang berlokasi di Batam, Gresik, Balikpapan, dan Banjarmasin itu memiliki total kapasitas produksi menjadi 5,1 juta potong roti per hari. Hal itu tak ayal turut memperkuat jaring distribusi ke seluruh Indonesia.
"Hasilnya langsung dirasakan dengan pertumbuhan signifikan penjualan dari wilayah Barat dan Timur yang secara total mencapai 20,5%. Sementara wilayah Tengah, sebagai kontributor penjualan terbesar, hingga 9M2022 tetap mampu membukukan peningkatan sebesar 15,3%," tegas Arlina, Rabu, 26 Oktober 2022.
Kinerja ROTI makin membaik juga didukung oleh peningkatan efisiensi produksi, tercermin dari marjin laba kotor yang tetap terjaga di level 51,7% di tengah lonjakan harga bahan baku. ROTI juga meningkatkan produktivitas operasional hingga mampu meraih marjin bersih 9M2022 sebesar 9,2%, naik dari 8,6% pada periode yang sama tahun lalu. Hingga September 2022, ROTI telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp138,8 miliar. Nilai tersebut setara dengan 92,5% dari total capex ROTI tahun ini yang mencapai Rp150 miliar.
"Belanja modal adalah salah satu bentuk komitmen ROTI untuk memastikan ketersediaan kapasitas produksi di kemudian hari demi menjamin pertumbuhan usaha yang berkelanjutan," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: