Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Cara Ampuh Turunkan Defisit APBN ke Bawah 3% Menurut Suahasil Nazara

Ini Cara Ampuh Turunkan Defisit APBN ke Bawah 3% Menurut Suahasil Nazara Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan di tengah risiko ketidakpastian global yang eskalatif, peran APBN sebagai shock absorber perlu terus dijaga agar berfungsi optimal bagi perlindungan masyarakat dan pemulihan ekonomi. Untuk itu, Suahasil mengingatkan agar APBN harus dijaga kesehatan dan keberlanjutannya melalui konsolidasi fiskal dengan menurunkan defisit APBN ke bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Bagaimana caranya membuat APBN itu defisitnya kembali ke bawah 3 persen? Caranya adalah dengan melihat lagi struktur perekonomian dan struktur dari APBN berupa penerimaan maupun belanja negara," kata Suahasil Nazara dalam keterangan resminya di acara Simposium Nasional Keuangan Negara (SNKN), Rabu (26/10/2022).

Baca Juga: Wamenkeu Tekankan APBN Jadi Garda Terdepan untuk Jaga Perekonomian Indonesia

Kinerja positif APBN yang terus berlanjut dapat terus dijaga agar tetap sehat dan kokoh dalam menghadapi ancaman dan risiko global. Ketika perekonomian telah mulai pulih, Wamenkeu mengatakan penerimaan negara otomatis akan mengalami normalisasi.

"Kita lihat pada tahun 2022 dengan kegiatan ekonomi yang mulai pulih karena masyarakat sudah lebih percaya diri untuk melakukan kegiatan ekonomi, maka penerimaan negara mengalami peningkatan," ujarnya.

Baca Juga: Wamenkeu Sebut Transformasi Digital sebagai Platform dari Pertumbuhan Ekonomi

Di sisi lain, belanja negara pada tahun 2022 juga masih tumbuh dan perlu terus diakselerasi guna mendukung peran APBN bagi perlindungan masyarakat. Akselerasi belanja negara yang berkualitas perlu terus didorong dengan memerhatikan optimalisasi daya serap belanja sehingga dapat memberikan dampak secara optimal bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah tetap mendorong belanja di bidang kesehatan, namun belanja negara juga diarahkan kepada bidang-bidang ekonomi yang bisa mendorong pemulihan kegiatan ekonomi.

"Kita lihat juga belanja negara tetap meningkat, namun dalam rangka kita memastikan bahwa defisit bisa kita turunkan ke bawah 3 persen nanti pada tahun 2023, belanja negara yang akan menjadi nilainya di atas Rp3.000 triliun tentu harus kita lakukan efisiensi-efisiensi belanja. Kita mengharapkan bahwa dengan efisiensi belanja, maka kita bisa melakukan konsolidasi fiskal," lanjut Suahasil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: