Moduit Kupas Tuntas Keuntungan Investasi ORI022 di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Di tengah ketidakpastian perekonomian global yang masih berlangsung, kebutuhan masyarakat akan investasi tentu semakin meningkat, dengan catatan tetap memberikan keuntungan namun tetap aman. Namun, dengan situasi pasar yang cepat berubah membuat orang sangat sulit untuk memprediksi arah pasar. Sehingga, ditengah ketidakpastian global, diversifikasi investasi dan pengaturan aset alokasi sangat disarankan agar dapat menjaga risk dan return investasi menjadi lebih terukur.
Lantas bagaimana investor harus mengalokasikan investasinya di saat ini? Head of Investment Connoisseur Moduit, Manuel Adhy Purwanto, menyebutkan bahwa investor perlu menyesuaikan dengan tujuan dan jangka waktu investasi. Untuk nasabah konservatif dapat mengalokasikan aset di produk fixed income sekitar 60%-70% dari total aset likuid, sementara untuk nasabah moderat berkisar di angka 40-50% dan nasabah agresif di dalam rentang 20%-30%.
Baca Juga: Moduit Sediakan Layanan Investasi Personal Bagi Nasabah High Net Worth
Pada saat ini, pemerintah Republik Indonesia menerbitkan ORI022, obligasi ritel sebagai investasi yang aman dan dijamin pemerintah. Manuel Adhy Purwanto menyampaikan, ORI menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik saat ini, karena berbagai keuntungan yang melekat. Hal yang paling menjadi magnet bagi investor menurut Manuel adalah investasi di ORI tergolong aman, karena kupon dan pokok investasinya dijamin oleh Undang-Undang.
Bicara lebih lanjut mengenai kupon, angka yang ditawarkan pemerintah pada ORI022 lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN. Selain itu, kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo akan dibayarkan pemerintah kepada investor setiap bulan.
ORI022 menyasar semua profil investor dengan nilai minimum pemesanan sebesar Rp 1 juta dan maksimum Rp 5 miliar. Dengan tenor 3 tahun dan akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2025, kupon yang ditawarkan ORI022 adalah sebesar 5,95%, Angka tersebut disebut Manuel masih menarik jika melihat suku bunga BI saat ini di 4,25% dan rata-rata bunga deposito di bank umum yang masih dibawah 3%. Ditambah, pajak sebesar 10% yang mana lebih kecil dibandingkan deposito. Dengan berbagai keunggulan tersebut, tentunya ORI02 menjadi pilihan investasi yang sangat menarik.
Lebih lanjut, Manuel menyampaikan bahwa selain mendapatkan peluang keuntungan investasi, masyarakat jugaa memperoleh kesempatan berkontribusi secara langsung untuk negara dengan berinvestasi di ORI022.
Surat Berharga Negara seri ORI022 yang resmi diluncurkan pada Senin 26 September 2022 oleh pemerintah dengan masa penawaran hingga 20 Oktober 2022, merupakan bagian dari skema pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dapat memperkuat perekonomian Indonesia. Nah, dengan berinvestasi di ORI berarti investor juga berpartisipasi dalam membangun negeri dan ikut memulihkan perekonomian nasional, termasuk membantu para UMKM dan membangun infrastruktur
Selain keunggulan di atas, lanjut Manuel, berinvestasi di ORI022 sangat mudah dan dengan investasi minimum yang terjangkau. Dengan dana minimal Rp 1 juta, masyarakat yang berminat memperoleh ORI022 bisa mendapatkan melalui platform Moduit.
Head of Marketing & Communication Moduit, Ari Prastowo, Moduit turut serta memasarkan produk ORI022 karena sesuai visi moduit yaitu "Semua orang berhak sejahtera". Dengan begitu, Moduit turut membantu perbaikan dan meningkatkan kesejahteraan dengan menggunakan ekosistem dan kekuatan digital.
“Kami berharap dapat menjangkau lebih banyak investor untuk berpartisipasi dalam membangun negara dengan melalui pembelian ORI022. Moduit hadir dan siap membantu masyarakat yang berminat memiliki ORI022 sebagai alternatif investasi yang sudah dijamin aman oleh pemerintah, terjangkau dan menguntungkan, sekaligus membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam membangun negeri,” lanjut Ari Prastowo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: