- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
MTDL Cetak Pendapatan Rp15,2 Triliun di Kuartal III-2022, Naik 25% secara Tahunan
PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mencatatkan peningkatan pendapatan 25,7% year-on-year (yoy) pada kuartal III-2022. Adapun nilainya mencapai Rp15,2 triliun.
Dari total pendapatan tersebut, kontribusi pendapatan dari aspek bisnis distribusi tercatat Rp11,9 triliun, naik 24,7% secara tahunan. Sementara jumlah pendapatan dari bisnis solusi dan konsultasi tercatat sebesar Rp3,6 triliun, meningkat 25,8% yoy.
Peningkatan pendapatan pada unit bisnis distribusi dikontribusikan terutama dari penjualan Notebook dan PC yang bertumbuh 13%, serta penjualan produk smartphone yang bertumbuh 51% dan produk gaming sebesar 16%. Perseroan berharap diversifikasi produk pada unit bisnis distribusi akan terus mendukung pertumbuhan penjualan ke depannya.
Baca Juga: Metrodata Optimis Capai Pertumbuhan di Atas Rata-Rata Tahun Ini
Selain itu, kontribusi peningkatan pendapatan dari unit bisnis solusi dan konsultasi diperoleh dari inisiatif Perseroan untuk menyediakan solusi TIK yang inovatif dan relevan dengan perkembangan transformasi teknologi saat ini antara lain seperti IT Security ditengah serangan cyber yang mendunia, Cloud Hyperscaler (Azure, AWS, Google Cloud), serta software subscription dan SaaS (software as a service).
Pertumbuhan di unit bisnis solusi terutama didukung oleh penjualan kepada sektor financial services yang bertumbuh 55%.
Sampai dengan kuartal ke III-2022 ini, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp371,4 miliar, meningkat 5,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kembali pulihnya kondisi pasokan TIK telah membuka peluang bagi MTDL untuk meningkatkan pangsa pasar, sekalipun kami harus berkompetisi lebih ketat dengan para pesaing. Kami optimis, tahun ini MTDL bisa tumbuh double digit," kata Susanto Djaja, Presiden Direktur MTDL, dalam keterangan tertulis, Kamis (27/10/2022).
Seiring semakin ketatnya kompetisi dalam bisnis TIK, MTDL berusaha lebih adaptif dalam menyikapi tuntutan dari perkembangan pasar yang terus berubah. Untuk itu, Perseroan telah melakukan agile adoption terhadap teknologi-teknologi baru, dalam rangka meningkatkan kemampuan teknis para konsultan yang dimiliki untuk mendukung pemberian layanan TIK yang terbaru. Agile adoption adalah metode pengembangan perangkat lunak atau software secara iterasi (berulang) dan bertahap sesuai kebutuhan klien.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: