Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan peran media dalam mengawal Indonesia menjadi negara maju adalah harus konsisten.
"Peranan media terutama tentunya menjaga konsisten siapa pun nanti presiden yang tetap konsisten tujuan terakhirnya adalah menyejahterakan rakyat berarti dalam jangka panjang harusnya di 100 tahun media menjaga supaya Indonesia menjadi negara maju," ujar Iskandar dalam acara Seminar Ekonomi dengan tema Peran Pers terhadap Pemulihan dan Kebangkitan Ekonomi Indonesia, Kamis (27/10/2022).
Iskandar mengatakan fungsi media di sini adalah dengan memberikan masukan maupun kritikan kepada pemerintah bilamana kebijakan yang diambil dinilai tidak tepat.
Baca Juga: Hadapi Krisis Pangan dan Energi Dunia, PWI Siap Dampingi Pemenrintah Indonesia
"Dengan melakukan koreksi-koreksi, kritisi terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak tepat, kemudian juga mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi semua sektor ekonomi," ujarnya.
Menurutnya, jika hal tersebut terjadi, maka akan meningkatkan produktivitas dan kemudahan berusaha di Indonesia, buah dari hal tersebut akan menciptakan easy of doing business (EODB) di Indonesia akan menjadi lebih baik dan mudah.
Dengan begitu, maka investor akan mulai berdatangan untuk melakukan usaha di Indonesia yang membuat investasi akan meningkat untuk menciptakan nilai tambah dari produk Indonssia.
"Itu bisa dilaksanakan dengan dukungan media dan kerja sama antara kita, kementrian/lembaga kerja sama dengan dunia usaha dan masyarakat dan potensi penduduk yang 275 juta jiwa dan dengan konsumsi domestik yang besar ini bisa kita berdayakan melalui pemberdayaan domestik demand, ini tentunya kita bisa menciptakan share of economic sehingga cost per unit barang yang kita hasilkan sangat kompetitif," ungkapnya.
Lanjutnya, jika semua konsisten dalam membangun industri, sumber daya manusia, dan infrastruktur, maka Indonesia akan keluar dari middle income trap atau jebakan negara berpendapatan menengah.
"Seperti terjadi pada Covid, kita sudah di upper middle income country turun menjadi lower middle, maka dari itu harus meletakan pondasi dasar ekonomi yang kuat yaitu dengan menciptakan nilai tambah yang tinggi melalui produk-produk berbasis SDA, kemudian kemandirian daripada pangan kita dan kita sedang berjalan ke sana dan jika ini konsisten kita bisa tumbuh lebih tinggi lagi dan bisa mencapai cita-cita kita menuju negara maju dengan tentunya pemerataan kesejahteraan semua," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti