Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Lupakan Identitas ketika Mengidolakan Budaya Asing

Jangan Lupakan Identitas ketika Mengidolakan Budaya Asing Kredit Foto: Unsplash/Jana Sabeth
Warta Ekonomi, Jakarta -

Orang tua harus melakukan pendekatan piskologis atau ikatan emosional untuk mengedukasi generasi muda mengenai budaya Indonesia. Sekarang ini banyak anak muda lebih mengidolakan boyband asing, dibandingkan mendengarkan atau menyaksikan pagelaran kebudayaan Indonesia.

"Harus diberikan pengertian kepada muda-mudi, kalau mau fans atau mengidolakan itu boleh, tapi jangan terlalu mengidolakan sampai lupa dengan identitas kita sendiri sebagai Warga Negara Indonesia," kata Pengurus RTIK Kabupaten Pasuruan, Riska Amelia saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Rabu (26/10/2022).

Baca Juga: Lawan Budaya Asing, Saatnya Content Creator Kemas Keanekaragaman Lokal!

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Meskipun pengguna internet Indonesia meningkat drastis, kebudayaan Indonesia belum bisa bersaing di panggung digital. Sekarang beberapa konten budaya sudah bermunculan di media sosial. Momentum ini harus imanfaatkan generasi muda untuk lebih mempromosikan keragaman budaya Indonesia. Apalagi banyak orang asing tertarik mempelajari alat musim tradisional Indonesia.

"Ada banyak sekali budaya-budaya tersingkirkan. Sekarang itu malah lebih banyak orang asing yang belajar tentang budaya kita dan kita tidak bisa menghargai itu di ruang digital," kata Riska.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Saring Budaya Asing dengan Nilai-Nilai Pancasila

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Digital Marketer, Lim Sau Liang. Kemudian Pengurus RTIK Kabupaten Pasuruan, Riska Amelia, serta mengundang Dosen UINSATU dan Japelidi, Dimas Prakoso.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: