Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tumbuh 12,8%, Maybank Indonesia Bukukan Penyaluran Kredit Rp111,45 Triliun

Tumbuh 12,8%, Maybank Indonesia Bukukan Penyaluran Kredit Rp111,45 Triliun Kredit Foto: M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia atau Bank) pada triwulan III 2022, membukukan total pembiayaan sebesar Rp111,45 triliun. Angka ini tumbuh 12,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp98,78 triliun.

Tingginya permintaan pembiayaan ini didorong oleh aktivitas perdagangan serta bisnis yang terus bergerak naik terutama bagi perusahaan berskala besar dan korporasi, serta ritel sehubungan dengan membaiknya tingkat konsumsi masyarakat.

Lebih jauh, kredit segmen Global Banking telah mencatat pertumbuhan pesat sebesar 25,0% menjadi Rp45,63 triliun dari Rp36,50 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya guna mendukung berbagai proyek pembangunan dan ekspansi bisnis, di antaranya, sektor infrastruktur, manufaktur, serta perdagangan global. Baca Juga: Stabil, Maybank Indonesia Cetak Laba Bersih Rp1,06 Triliun di Kuartal III 2022

Kemudian, kredit segmen Community Financial Services (CFS) terdiri dari kredit Ritel dan Non-ritel tumbuh 5,7% menjadi Rp65,81 triliun dari Rp62,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kredit segmen Retail Small and Medium Enterprises (RSME) tumbuh 5,7% menjadi Rp12,76 triliun dari Rp12,07 triliun. Sementara, bagi usaha segmen Small and Medium Enterprises dengan segmentasi plafon kredit lebih besar (atau disebut sebagai SME+ oleh Bank) tumbuh 1,3% menjadi Rp5,08 triliun dari Rp5,01 triliun seiring dengan aktivitas bisnis dan perdagangan yang kembali normal.

Bank terus melakukan upaya rebalancing terhadap portofolio pembiayaan khususnya segmen non-ritel dengan berfokus pada penyaluran kredit agar kredit tersebut dapat bermanfaat bagi kelangsungan usaha nasabah. Dengan demikian kredit non-ritel segmen Business Banking mengalami penurunan sebesar 14,9%, di mana hal ini berimbas kepada total kredit segmen CFS Non-ritel yang turun 3,6% Y-o-Y.

Sehubungan dengan meningkatnya daya beli masyarakat, total kredit segmen CFS Ritel (konsolidasian) tumbuh 13,8% menjadi Rp37,74 triliun dari Rp33,18 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Bisnis kartu kredit dan Kredit Tanpa Agunan (KTA) tumbuh 12,5% menjadi Rp2,83 triliun dari Rp2,51 triliun, diikuti pembiayaan otomotif anak perusahaan yang tumbuh 20,0% menjadi Rp18,33 triliun dari Rp15,27 triliun.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) naik 8,2% menjadi Rp16,03 triliun dari Rp14,82 triliun tahun lalu, dan segmen tersebut masih terus menunjukkan pertumbuhan sejak awal 2022. Baca Juga: Direstui OJK, Dato’ Khairussaleh Resmi Menjabat Presiden Komisaris Maybank Indonesia

Sementara itu, total simpanan nasabah tumbuh 5,0% menjadi Rp107,00 triliun dari Rp101,88 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. CASA Bank tumbuh 21,6% didukung Giro yang tumbuh 33,9% menjadi Rp32,44 triliun dari Rp24,24 triliun sementara Tabungan naik 7,6% menjadi Rp22,93 triliun dari Rp21,31 triliun tahun lalu. Simpanan berjangka (time deposits) turun 8,4% menjadi Rp51,63 triliun dari Rp56,34 triliun tahun lalu. 

Hal ini sejalan dengan strategi Bank untuk terus memperkuat likuiditas melalui simpanan berbiaya rendah, dan mengandalkan layanan digital untuk menghimpun simpanan nasabah. Alhasil, rasio CASA Bank terus membaik dan tercatat menguat sebesar 51,8% pada September 2022 dari 44,7% pada September 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: