Banjir dan tanah longsor menerjang Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah pada Rabu (26/10). Peristiwa tersebut terjadi pasa hujan deras dan meluapnya debit air pada beberapa sungai serta melimpas ke permukiman warga pukul 12.30 waktu setempat.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat hingga Rabu malam, banjir sudah mulai surut. Data sementara yang berhasil dihimpun terdapat 295 kepala keluarga atau 1.177 jiwa terdampak dan 384 jiwa diantaranya memilih untuk mengungsi ke tempat lebih aman.
Kejadian ini juga menyebabkan 295 unit rumah warga dan 5 hektar lahan pertanian ikut terdampak. Hingga kini belum ada laporan adanya korban jiwa maupun luka akibat peristiwa ini.
Banjir dan tanah longsor ini pun berdampak pada tujuh desa, adapun lokasi terdampak ialah Desa Siwarak, Desa Gondang, Desa Tlahab Lor di wilayah Kecamatan Karangreja. Kemudian Desa Banjarsari dan Desa Limbasari yang berada di Kecamatan Bobotsari. Selanjutnya Desa Banjar Kerta di Kecamatan Karanganyar dan Desa Sukamaju wilayah Kecamatan Padarincang.
Untuk melakukan percepatan penanganan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga bersama tim gabungan langsung menuju lokasi terdampak untuk melakukan kaji cepat, evakuasi warga dan melakukan pemantauan kondisi faktual tempat kejadian.
BPBD melaporkan, mengingat kondisi cuaca yang masih mungkin turun hujan, masih ada potensi terjadinya gerakan tanah khususnya di Desa Siwarak dan Desa Tlahab Lor.
Hal itu sejalan dengan prakiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca pada sebagian wilayah di Jawa Tengah berpotensi hujan dengan itensitas ringan dan sedang pada Kamis (27/10) dan Jumat (28/10).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: