Istilah cash on delivery (COD) sudah tidak asing bagi penikmat jual beli online. Individu tentu harus berhati-hati ketika menggunakan fitur ini. Biasakan baca deskripsi yang dijelaskan penjual sebelum melakukan transaksi.
Pembeli harus mengetahui beberapa kententuan. Misal harga minimal dan maksimal pembelian, hingga area jasa pengiriman. Semua ini biasanya dijelaskan penjual pada kolom deskripsi barang.
Baca Juga: Online di Mana Saja, Kapan Saja dengan Jaringan WiFi Berkualitas
"Kadang orang beli di Indonesia itu tidak baca deskripsi. Sama seperti orang menyebar hoaks, yang dibaca judulnya saja. Isinya tidak dibaca. Penjual dan pembeli itu sama, deskripsi sudah lengkap, tapi tidak dibaca," kata Pengurus Relawan TIK Jatim dan Owner Hidroponiksurabaya.com, Agus Gunawan, S.Kom saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Kamis (27/10/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Beberapa tahun terakhir permasalahan transaki COD viral. Pembeli tampak memarahi pengantar barang dan enggan melakukan pembayaran. Alasan mereka adalah barang yang dikirim tidak sesuai dengan tampilan pada toko online.
Penjual, lanjut Agus, tentu harus mengirimkan produk sesuai pesanan konsumen. Kemudian, mereka juga perlu mengedukasi pembeli. Sebab, beberapa lokapasar (marketplace) sudah menyediakan fitur pengembalian barang jika merasa tidak pas.
"Tidak apa edukasi saja walaupun itu bukan ranah kita, bukan ranah aplikasi untuk mengedukasi pembeli. Tidak apa bikin banner di toko bahwa kalau COD harus dipastikan kalau sistem aplikasi sudah menyediakan layanan pengembalian barang kalau tidak cocok," kata Agus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum