Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pilpres 2019 Diprediksi Bakal Terulang, Hanya Ganjar dan Anies yang Bakal Head to Head, Nasib Prabowo: 'Bisa Jadi King Maker!'

Pilpres 2019 Diprediksi Bakal Terulang, Hanya Ganjar dan Anies yang Bakal Head to Head, Nasib Prabowo: 'Bisa Jadi King Maker!' Kredit Foto: Detik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) A Lukman Irwan, memprediksi gelaran pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang hanya bakal diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon) capres dan cawapres. Ketiga nama itu di antaranya Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Berdasarkan survei berbagai lembaga, ia menilai hanya ada dua paket potensial yakni Ganjar dan Anies saja. Khusus Prabowo, surveinya cenderung stagnan hingga menurun sehingga dinilai punya tantangan berat. Tak seperti Ganjar dan Anies yang cenderung naik.

Jika hal ini terjadi, pilpres akan kembali head to head. Sama seperti Pilpres 2014 dan 2019. Pembelahan memungkinkan kembali tersaji secara diametral jika opsi ini yang terwujud.

Baca Juga: Gandeng Erick Thohir Jadi Cawapres, Pengamat Sebut Prabowo Subianto Bakal Dapat Keuntungan Ini, Simak!

"Apalagi, banyak kelompok pemilih Prabowo yang tadinya bersama di Pilpres, sekarang berada dalam sikap kecewa dengan sikap politik beliau bergabung dengan pemerintahan," kata Lukman, malam tadi.

Bahkan basis pemilih dominan Prabowo sebelumnya, yaitu "Islam bukan nasionalis", sekarang bergeser dengan hadirnya Anies. Jika melihat peta suara, pemilih Islam modernis juga lebih banyak berafiliasi ke Ganjar Pranowo.

Kecuali jika Prabowo punya satu kekuatan kunci untuk bermain pada wilayah geopolitik dengan menggandeng figur-figur yang kuat di kelompok Pulau Jawa. Hal ini juga menjadi tantangan karena yang diidentifikasi selama ini adalah dengan Puan Maharani.

Sementara koalisi dengan PKB juga dinilai belum cukup kuat. Masih butuh partai lain untuk berbicara banyak mendapatkan modal besar jika ingin menang. Di PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi sosok sentral.

"Jadi tidak ada pilihan lain Prabowo kecuali mencari figur pendamping kuat. Kemudian ia harus mampu melakukan konsolidasi kembali kelompok pemilih," imbuh Lukman.

Prabowo akan lebih kuat jika mampu menggaet koalisi yang lebih besar, lalu mencari figur yang lebih potensial. Artinya, dengan modal elektorat Gerindra bersama koalisinya, PKB, yang juga memiliki basis besar, itu bisa membuat Prabowo sebagai king maker.

Baca Juga: Saling Melengkapi, Duet Prabowo Subianto dan Erick Thohir Dinilai Pantas Maju di Pilpres 2024

"Dengan pilihan rasionalnya, Prabowo bisa menjadi king maker. Itu lebih peluang dibanding maju jadi capres," jelas Irwan. Artinya, Prabowo mesti legawa menyerahkan kursi capres kepada figur lain selain dirinya.

Jika Prabowo tidak mampu melewati tantangan itu, ada kemungkinan Pilpres 2024 akan diwarnai dengan head to head, antara Anies dan Ganjar. Sebab PDIP sendiri dinilai akan berpikir untuk memaksakan Puan Maharani.

"Secara elektabilitas, Puan dan Prabowo saat ini tidak begitu jauh survei elektabilitasnya," ujarnya.

Duplikasi Perseteruan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: