Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-gara Netral, Serbia Ditekan Jerman Berpihak: Pilih Rusia atau Uni Eropa?

Gara-gara Netral, Serbia Ditekan Jerman Berpihak: Pilih Rusia atau Uni Eropa? Kredit Foto: Reuters/Antonio Bronic
Warta Ekonomi, Berlin -

Serbia harus memutuskan untuk menyelaraskan diri dengan Rusia atau Uni Eropa, kata seorang pejabat Jerman kepada Reuters, Selasa (1/11/2022).

Sementara Berlin telah memperingatkan Belgrade agar tidak melihat ke arah timur, pemerintah negara itu tetap skeptis terhadap Brussel dan Barat.

Baca Juga: 'Ada Ancaman Senjata Nuklir dari Rusia kepada Jerman'

“Kebutuhan untuk mengambil keputusan semakin meningkat mengingat perkembangan geopolitik,” kata perwakilan Jerman yang tidak disebutkan namanya itu kepada wartawan, dilansir RT.

Pejabat itu secara khusus merujuk pada konflik di Ukraina, yang Serbia telah menolak untuk memberikan sanksi kepada Rusia.

Selain itu, Belgrade dan Moskow menandatangani perjanjian pada bulan September untuk memperluas kerja sama dalam masalah kebijakan luar negeri.

Keselarasan dengan sikap Brussel dalam urusan global merupakan prasyarat untuk bergabung dengan Uni Eropa. Serbia telah menjadi calon anggota sejak 2009.

Jika Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengingkari kesepakatannya dengan Moskow dan beralih ke UE, Jerman akan menawarkan dukungannya, kata perwakilan itu kepada Reuters.

"Jika dia memutuskan untuk pergi ke arah lain, ini akan memiliki konsekuensi sebaliknya," pejabat itu menjelaskan.

Delegasi dari lima negara Balkan --Albania, Bosnia dan Herzegovina, Montenegro, Makedonia Utara, dan Serbia-- serta provinsi Kosovo yang diakui sebagian, akan bertemu di Berlin akhir pekan ini.

Bulan lalu, Vucic menyatakan bahwa Jerman dan Prancis telah menawarkan untuk "mempercepat" jalan Serbia menuju keanggotaan UE jika mengakui kemerdekaan Kosovo.

“Mereka pikir ini akan menyelesaikan salah satu masalah internal Eropa… [tetapi] Serbia tidak akan menerima keanggotaan Kosovo di PBB karena alasan konstitusional dan alasan lainnya,” presiden menekankan dalam pidato yang disiarkan televisi kepada negara tersebut.

“Pertanyaannya bukan apakah kita ingin bergabung dengan UE, tetapi apakah UE menginginkan Serbia,” kata Menteri Dalam Negeri Aleksandar Vulin kepada situs berita Novosti pada bulan Oktober.

"Saya percaya bahwa persahabatan dengan Rusia adalah yang paling penting dan tanpa itu kita berisiko hilangnya Serbia secara fisik," tambah pejabat itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: