Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Deklarasi Koalisi Bersama Demokrat-PKS Belum Pasti Tanggal 10 November, NasDem: Itu Baru Usulan Kami

Deklarasi Koalisi Bersama Demokrat-PKS Belum Pasti Tanggal 10 November, NasDem: Itu Baru Usulan Kami Wakil Ketua Baleg, Willy Aditya | Kredit Foto: Baleg
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deklarasi koalisi tiga partai antara NasDem, Demokrat, dan PKS pada 10 November mendatang telah dikabarkan ke publik. Akan tetapi, menurut Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, itu baru saran dari partainya.

Willy mengaku jika NasDem memang mengusulan deklarasi koalisi dengan PKS dan Demokrat pada 10 November yang bertepatan dengan Hari Pahlawan dan sehari jelang ulang tahun Partai NasDem pada 11 November. Namun, deklarasi koalisi itu belum menemukan kata sepakat.

Baca Juga: Berani Usung Anies Padahal Pemilihnya Nasionalis, Siap-siap! NasDem Terancam...

"10 November memang menjadi tawaran NasDem kepada koalisi untuk melakukan deklarasi bersama, tapi sampai sejauh ini belum ada kata sepakat," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Willy menerangkan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ini tengah ada agenda di luar negeri untuk mendampingi Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"PKS sejauh ini akhir tahun mereka sepakat," papar Willy.

Sementara, terkait calon wakil presiden (Cawapres) untuk Anies Baswedan, Willy mengatakan pihaknya menyerahkan keputusan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Ia juga mempersilakan PKS dan Demokrat untuk masing-masing mengusulkan cawapres Anies.

"Dalam hal ini NasDem tidak memutuskan karena sudah memutuskan menyerahkan ke Pak Anies untuk memilih dan menentukan (cawapresnya), tapi tidak tertutup kemungkinan dari dalam atau luar partai," tuturnya.

NasDem, lanjut Willy, juga telah mengusulkan kepada calon mitra koalisi PKS dan Demokrat agar deklarasi cawapres Anies bisa menyusul belakangan. Menurutnya, deklarasi cawapres Anies tidak perlu terlalu terburu-buru. Sebab, ia masih ingin melihat perkembangan dari dinamika politik.

Meski demikian, setidaknya ada tiga kriteria terkait cawapres Anies. Pertama, daya tarik elektoral, lalu posisi cawapres bisa mensolidkan koalisi. "Ketiga memiliki kapasitas pemerintahan. Itu yang menjadi kriteria (cawapres)," pungkasnya.

Baca Juga: Ada Udang di Balik Batu, Pencapresan Buru-buru Anies Baswedan demi Hindari Kasus Formula E

Willy menyampaikan bahwa nama-nama cawapres populer yang kerap masuk 10 besar tertinggi di survei ikut diperhitungankan. Namun, dia tidak menyebutkan siapa saja. Adapun nama-nama itu merupakan sosok yang di luar koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat.

"Ya kalau dalam survei ada big 10, tapi di luar itu, ya beberapa variabel penting ya. Ya teman-teman tahu lah siapa yang ada di dalam radar, dan tidak terlalu jauh," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: