Sementara itu, Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita mengatakan, Indonesia Spice Up the World (ISUTW) juga akan hadir dalam pameran Sial Interfood. Dalam hal ini, ISUTW merupakan program bersama lintas kementerian dan lembaga untuk mendukung peningkatan kontribusi dan nilai tambah sub sektor kuliner bagi perekonomian nasional. Program ini memiliki target peningkatan jumlah ekspor bumbu/rempah sebesar US$2 miliar dan mendorong 4.000 restoran Indonesia go international di mancanegara pada 2024.
"Program ini dilakukan dalam upaya memopulerkan bumbu masak Indonesia sehingga popularitas rempah-rempah Indonesia dapat menyaingi dan tidak kalah oleh bumbu rempah-rempah Oriental, Thailand, dan Vietnam," ujarnya.
Baca Juga: Hingga April, Nilai Ekspor Makanan Halal Indonesia Tembus Rp 119 Triliun
Melalui ISUTW, Indonesia mempromosikan lima makanan khas nasional: rendang, nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado. Lima makanan dinobatkan sebagai World's 50 Best Foods 2017-2021 oleh CNN Travel. Selain itu, masakan Indonesia lainnya seperti seafood juga diiklankan. Ke depannya, ribuan restoran Indonesia di luar negeri akan menampilkan merek rempah dan bumbu lokal Indonesia.
Sementara itu, di Indonesia, mini-storefronts telah didirikan di tujuan wisata prioritas utama. Produk rempah dan bumbu Indonesia juga ditawarkan melalui etalase digital (marketplace) yang terhubung dengan landing page ISUTW untuk memfasilitasi perdagangan produk rempah dan bumbu Indonesia.
ISUTW juga merupakan strategi untuk meningkatkan daya saing industri pengolahan rempah dan rempah Indonesia melalui kemudahan akses bahan baku, peningkatan teknologi, kompetensi sumber daya manusia (SDM), dan kualitas produk.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum