Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKS Menentang Rencana NasDem Deklarasi 10 November Umumkan Cawapres Anies, Yakin Poros Gondangdia Nggak Oleng?

PKS Menentang Rencana NasDem Deklarasi 10 November Umumkan Cawapres Anies, Yakin Poros Gondangdia Nggak Oleng? Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Heboh rencana koalisi Partai NasDem, PKS, dan Demokrat bakal mendeklarasikan capres dan cawapres pada 10 November mendatang sekaligus untuk mengumumkan pendamping Anies Baswedan. Rencana NasDem ini rupanya dapat penolakan dari PKS.

Alasannya, PKS menyebut keputusan nama cawapres belum disepakati. Apalagi, partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu tengah mempromosikan Wakil Ketua Majelis Syuronya, Ahmad Heryawan (Aher) sebagai cawapresnya Anies, sementara Partai Demokrat menjagokan Ketumnya yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Apakah rencana koalisi PKS-Demokrat-NasDem terancam bubar jalan?

Baca Juga: Deklarasi Koalisi Bersama Demokrat-PKS Belum Pasti Tanggal 10 November, NasDem: Itu Baru Usulan Kami

"Tidak bubar. Hanya perlu waktu untuk pematangan," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Mardani Ali Sera kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Vokalis Fraksi PKS di Senayan ini mengamini, ihwal komposisi Pilpres 2024 ma­sih digodok tim kecil ketiga partai di Poros Gondangdia. Jadi, belum waktunya bagi partai manapun termasuk NasDem untuk mendeklarasi­kan Capres-Cawapres dalam waktu dekat.

Baca Juga: Katanya Nasdem-PKS-Demokrat Mau Deklarasi 10 November, Tapi Belum Ada Kata Sepakat? Dukungan Anies Baswedan Terancam Bubar

Agar lebih matang dan solid, dibutuhkan waktu yang lebih panjang untuk pembahasan. Tidak hanya bersatu, komposi­si duet Pilpres nanti juga harus bisa membawa kemenangan. "Makanya perlu waktu," pung­kasnya.

Juru Bicara DPP PKS Muhammad Kholid menegaskan partainya menolak rencana NasDem tersebut. Sebab, masih ada pekerjaan rumah tim kecil dari ketiga partai. Pertama, ih­wal platform perjuangan, desain Pemerintahan ke depan, hingga strategi pemenangan.

"Yang paling krusial dalam pembahasan tim kecil nanti, yaitu menentukan sosok capres-cawapres yang akan di­usung nanti. Ini harus kita tuntaskan dahulu, sebelum kita bicara waktu deklarasi," ujarnya Kholid, kemarin.

PKS, kata dia, tengah mem­perjuangkan amanah musyawarah Majelis Syuro partainya yang mengajukan Ahmad Heryawan sebagai pendamping Anies di Pilpres 2024. Tentu, partainya menghormati cawapres yang diusung dari partai lainnya, seperti AHY dari Partai Demokrat. "Kami DPP PKS akan melaporkan ke Majelis Syuro dan kami akan menunggu keputusan terkait koalisi capres dan cawapres," pungkasnya.

Baca Juga: PKS Punya Siasat, Tak Heran Aher Ngebet Diduetkan Sama Anies Baswedan: Saat Dideklarasikan NasDem...

Hal senada diungkap­kan Partai Demokrat. Partai berlambang bintang mercy itu jugada sedang mendiskusi­kan secara internal termasuk juga dengan tim kecil ihwal rencana deklarasi Capres-Cawapres yang dilakukan Partai NasDem.

"Kami pun saling menghormati mekanisme internal masing-masing. Sehingga, setiap anggota bisa bebas berpendapat dan mengambil sikap masing-masing," ujar Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca Juga: NasDem Ingin Segera Deklarasi Cawapres Anies, PKS Belum Sreg: Kami...

Menurutnya, peristiwa ini adalah dinamika berdemokra­si. Di mana, masing-masing partai ingin memberikan yang terbaik. Tentu, nantinya akan muncul keputusan bersama yang membawa kemajuan untuk bangsa.

"Inilah indahnya rencana koalisi perubahan. Aspirasi, harapan, usulan bisa disampai­kan dengan bebas dan terbuka. Namun, tetap menghormati kemandirian dan indepen­densi masing-masing partai. Dan, semuanya didasarkan kesepakatan bersama," pung­kasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: