Dia juga berharap ke depan kopi yang diekspor bukan hanya biji mentah. "Ekspornya harus bahan jadi. Atau nanti ekspornya harus yang diroasting, jangan mentah seperti sekarang," katanya.
Dia mengaku optimis cara ini mampu mendorong pembangunan ekonomi masyarakat yang jauh lebih besar. Sebab, keberhasilan mendorong pengelolaan sumber daya lokal, ini kata kunci masalah ekonomi pedesaan.
Baca Juga: Adanya Hambatan Dagang UE, Potensi Ekspor CPO ke Negara Nontradisional Masih Terbuka
Pihaknya juga kembali mendorong agar lebih banyak produk desa yang bisa menjangkau pasar lebih luas lagi. "Produk-produk desa harus bisa ekspor," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Chief of Corporate Affairs PT Astra International Tbk, Riza Deliansyah, mengatakan, Kabupaten Aceh Tengah memiliki potensi yang besar untuk menjadi desa wisata. "Ada danau, kopi gayo, pacuan kuda, tarian. Potensinya luar biasa untuk jadi desa wisata. Banyak orang asing suka kopi gayo," ungkapnya.
Program DSA di Aceh Tengah diharapkan mampu mempercepat terwujudnya hal tersebut. Ia berharap program ini bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal Ini terbukti dengan keberhasilan DSA lainnya. Menurutnya, dari total 1.060 DSA di seluruh Tanah Air, mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hingga 80%.
"Juga berhasil menambah lebih dari 20 ribu lapangan kerja baru," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum