Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mirae Asset Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6% pada Q3 2022, Ini Daftar Penopangnya

Mirae Asset Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6% pada Q3 2022, Ini Daftar Penopangnya Kredit Foto: Lestari Ningsih

Ia menambahkan, pemulihan ekonomi domestik dan tingginya surplus neraca perdagangan dapat menjadi sentimen positif bagi nilai tukar rupiah yang sempat menyentuh level Rp15.600 per dolar AS. Sentimen tersebut juga sekaligus menjadi tekanan terhadap harga obligasi pemerintah (SBN). Harga obligasi yang turun akan memicu kenaikan tingkat imbal hasil (yield) di pasar sekunder.

Dalam kesempatan yang sama, Rully menilai bahwa kenaikan suku bunga AS yang agresif pada tahun ini menjadi penekan bagi nilai tukar rupiah dan pasar obligasi. Diketahui, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan AS sebesar 300 bps menjadi 3,25% hingga September 2022. Dia mengatakan, kenaikan suku bunga acuan tersebut juga terjadi di dalam negeri di mana BI-7DRRR naik 125 bps hingga 4,75% untuk menyikapi tingginya laju inflasi. Inflasi September dibukukan 5,95%, tertinggi sejak Oktober 2015, setelah kenaikan harga BBM bersubsidi pada awal September.

"Kami memprediksi FFR dapat naik lagi hingga 4,5% pada akhir tahun. Di dalam negeri, kami memprediksi inflasi periode 2022 akan mencapai 7,13% sehingga BI 7-DRR dapat naik lagi 25 bps pada bulan ini menjadi 5% dari posisi sekarang 4,75%," lanjutnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: