Kredit Foto: Antara/Zarqoni Maksum
Dengan demikian, menurutnya, Indonesia akan terus bergantung dan dikendalikan secara langsung atau tidak langsung oleh pemberi pinjaman.
“Hal itu jadi masalah yang terus menerus berulang. Pola kepemimpinan itu dilahirkan dari sistem komunikasi politik yang berorientasi pada popularitas dan elektabilitas,” kata dia.
Oleh sebab itu, Emrus mengatakan Indonesia harus bisa menghindari berbagai permainan komunikasi politik yang menitikberatkan kepada popularitas dan elektabilitas.
“Kemudian, ruang publik kita juga akan terjebak atau tercemar oleh ide yang memunculkan sosok popularitas dan eleketabilitas semata,” pungkas Emrus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: