Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib Anies Gak Beda Jauh dengan Ganjar, Jalan Prabowo Subianto Makin Terang Benderang

Nasib Anies Gak Beda Jauh dengan Ganjar, Jalan Prabowo Subianto Makin Terang Benderang Kredit Foto: Instagram/Prabowo Subianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Temuan survei Indostrategi per Oktober 2022 menempatkan Prabowo Subianto sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi. Dijelaskan Direktur Eksekutif Indostrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam, Prabowo masih memuncaki elektabilitas capres dengan perolehan 31,8 persen.

Bahkan, kata Arif, jika melihat dari fenomena yang ada dan data survei yang ia rilis, mayoritas pendukung Joko Widodo di Pilpres 2019 lalu ternyata memberikan apresiasi tersendiri kepada sosok Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu.

Baca Juga: Dua Kali Kalah dari Dirinya, Jokowi: Setelah Ini Jatahnya Pak Prabowo Menangkan Pilpres

"Selain sikapnya didukung oleh sebagian besar pemilihnya di 2019, sikap Prabowo tersebut juga diapresiasi oleh kebanyakan pemilih Jokowi," ucap Arif.

Di bawah Prabowo dengan perolehan 31,8 persen, ada nama Ganjar Pranowo dengan 20,5 persen dan disusul Anies Baswedan dengan 13,2 persen. Selanjutnya, ada Ridwan Kamil 6,6 persen; Erick Thohir 4,6 persen; Khofifah Indar Parawansa 3,8 persen; Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 3,1 persen; Puan Maharani dan Sandiaga Uno 2,7 persen; Airlangga Hartarto 2,4 persen, Muhaimin Iskandar 2,2 persen; dan Andika Perkasa 1,8 persen.

Sementara, ada 4,4 persen responden yang belum menentukan pilihan. Di dalam surveinya, Arif juga membuat 4 (empat) simulasi dua pasangan calon: Prabowo-Puan, Prabowo-Ganjar, Prabowo-Erick, dan Prabowo Muhaimin. Hasilnya, simulasi Prabowo-Ganjar yang memiliki tingkat elektabilitas lebih tinggi.

"Prabowo-Ganjar mendapat angka keterpilihan sebesar 60,3 persen bila bertarung dengan Anies-AHY. Prabowo-Erick memperoleh 54,5 persen bila bertarung dengan Airlangga-Ganjar. Sementara Prabowo-Muhaimin akan kalah bila bertarung dengan Ganjar-Erick," beber Arif.

Pun demikian, mayoritas responden yang menjadi subjek surveinya itu tidak yakin Ganjar Pranowo akan mendapatkan tiket dari PDI Perjuangan di Pilpres 2024 mendatang. "Survei juga menemukan bahwa sebagian besar publik atau 70,8 persen tidak yakin PDIP akan mencalonkan Ganjar sebagai calon Presiden," terang Arif.

Ditambah lagi, tiket politik Ganjar yang belum jelas di Pilpres 2024 juga membuat tingkat elektabilitasnya tidak terlalu terkerek, sekalipun banyak sekali gerakan relawannya yang melakukan penggalangan publik dan deklarasi di berbagai daerah.

"Banyaknya deklarasi dukungan terhadap Ganjar sepertinya tidak berimbas secara signifikan terhadap elektabilitasnya. Hal ini mungkin terjadi karena belum jelasnya posisi Ganjar sebagai capres dari parpol mana," tuturnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Terang-terangan Sebut Jatah Pilpres 2024 Buat Prabowo Subianto, Tanda Sah Dapat Dukungan?

Terakhir, ia juga menilai fenomena yang dialami Ganjar Pranowo saat ini pun sama persis dengan yang dialami oleh Anies Baswedan. Tingkat elektabilitas eks Gubernur DKI Jakarta itu tidak naik signifikan sekalipun sudah digadang-gadang menjadi Calon Presiden dari Partai NasDem, bahkan cenderung menurun.

"Tren berbeda terjadi pada elektabilitas Anies. Keterpilihannya justru menurun dari 14,9 persen menurun 1,7 persen menjadi 13,2 persen. Tampaknya pencalonan Anies oleh NasDem dan belum jelasnya sebagai capres dari parpol mana memberi efek yang sama seperti Ganjar," pungkasnya.

Sekadar diketahui, survei Indostrategi tersebut dilakukan pada rentang waktu 27 Oktober-5 November 2022. Mereka melibatkan 1.230 responden di 34 provinsi di Indonesia menggunakan metodologi multistage random sampling dan Margin of Error (MoE) 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: