Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Bersinergi, Transisi Energi dengan Tinggalkan Batu Bara Lewat Pemanfaatan Biomassa

Indonesia Bersinergi, Transisi Energi dengan Tinggalkan Batu Bara Lewat Pemanfaatan Biomassa Kredit Foto: IST
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Kementerian LHK, Agus Justianto mengungkapkan saat ini pemerintah terus berupaya dalam mempercepat transisi dari batubara ke energi terbarukan dengan proposisi unik dari tenaga terdistribusi biomassa sebagai co-firing agent. Agus mengatakan kedepannya pembangkit listrik tenaga biomassa dapat memainkan peran penting dalam mencapai target Energi Terbarukan, termasuk energi biomassa berbasis kayu.

Agus menyebut kebutuhan Energi Biomassa Berbasis Kayu di Indonesia ditargetkan sekitar 60 juta ton per tahun, dan saat ini masih di bawah kapasitas. Hal ini diungkapkannya saat menjadi Pembicara Kunci pada Sesi Takkshow "Opsi Co-firing pada Pengurangan Emisi dan Pembangkit Listrik" yang digelar di Paviliun Indonesia COP27 UNFCCC, di Sharm ElĀ  Sheik, Mesir, Minggu (6/11/2022) waktu setempat.

Baca Juga: Masuk Jalur Sama, 2 Kereta Api Batu Bara Tabrakan di Stasiun Rengas Lampung

"KLHK mendukung program pemanfaatan biomassa dengan mempromosikan hutan tanaman untuk pengembangan energi dan mengoptimalkan limbah kayu dari hutan dan industri kayu," kata Agus dalam keterangan pers, Selasa (8/11/2022).

Kementerian ESDM bersama Kementerian LHK, Kementerian Keuangan, Perusahaan Listrik Negara dan Pemerintah Daerah, serta Badan Usaha Milik Negara sedang menyusun peraturan tentang pengembangan kebijakan biomassa untuk energi. Hal ini mencakup sistem insentif dan disinsentif untuk pengembangan biomassa untuk energi.

"Kami berharap regulasi tentang biomassa untuk mendukung upaya co-firing dapat segera diberikan," ujar Agus.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Indika Nature, PLN dan ITMG juga turut mendorong pemanfaatan biomassa berbasis kayu dalam transisi energi. Dukungan Kemenko Marves ditegaskan oleh Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani Hendiarti.

Baca Juga: Kinerja Anies Baswedan Dinilai Gak Sebagus Anak Buah Jokowi: Dia Jujur, Tak Terkait Ormas Radikal...

Dalam paparan yang disampaikan, Deputi Nani memaparkan The Needs to Restore Degraded Lands in Indonesia While Creating Economis Opportunity. Dalam paparan ini, dipaparkan luas hutan produksi 1.3 juta ha dan sedikitnya 32 unit bisnis kehutanan merupakan potensi pemanfaatan hutan lestari yang dapat menghasilkan biomassa berbasis kayu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: